PanenTalks, Jakarta-Indonesia dan Saint Lucia memperkuat kerja sama di sektor industri agro, khususnya melalui pelatihan pengolahan kelapa dan pengembangan SDM.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan, kerja sama ini mendukung hilirisasi dan penyerapan tenaga kerja sektor agro yang tahun 2024 mencapai 9,37 juta orang.
“Kerja sama ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri,” ujar Agus.
BPSDMI Kemenperin bersama Saint Lucia telah menyelenggarakan pelatihan diversifikasi kelapa di Politeknik ATI Padang dan berencana membangun inkubator bisnis serta mini plant kelapa di Saint Lucia dengan dukungan FAO.
“Feasibility study akan dilakukan Juni 2025 untuk memetakan kebutuhan Saint Lucia dan Guyana,” kata Kepala BPSDMI Masrokhan.
Duta Besar Saint Lucia, Menissa Rambally, menyebut kelapa sebagai komoditas penting bagi negaranya. “Kerja sama ini membuka peluang baru dan mendukung mandat pemerintah kami dalam mendorong wirausaha muda,” ujarnya.
Pelatihan lain seperti pengolahan mangga dan pisang juga sedang berlangsung, diikuti 275 peserta dari negara-negara Karibia.