Rabu, Juni 18, 2025

Sandi Buana Farm Tawarkan Sensasi Petik Melon Hidroponik

Share

PanenTalks, Semarang – Sensasi memetik buah langsung dari pohon mematik pengalaman baru pengunjung Sandi Buana Farm.

Lahan seluas satu hektar menambah diversifikasi tanaman berlokasi di Jalan Kalirejo RT 05/ RW 04 Mangunsari Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.

Setelah sukses dengan sayur hidroponik, Pemilik Aditya Ida Yanti (29) memutar strategi menambah jenis tanaman lain. Bibit melon menggunakan metode hidroponik dengan tiga green house berukuran 10×20 meter.

“Setiap green house sekitar 500 lubang untuk bibit melon,” kata Ida kepada PanenTalks, Selasa 13 Mei 2025.

Kebun Sandi Buana Farm menawarkan wisata edukasi bagi pengunjung ingin aktivitas healing menyenangkan. Ida memilih bibit melon impor agar pengunjung hanya bisa mencicipi di tempat ini.

Pengunjung bisa mengelilingi kebun, memetik buah melon hidroponik dan menimbang dengan harga Rp28.000-Rp30.000/ kg untuk dibawa pulang. Hendrati Hapsari/ PanenTalks

Melon dari Belanda dengan teknik hidroponik memiliki rasa manis dan crispy. Pengunjung bisa memilih, memetik dan membawa pulang dengan harga Rp28.000-Rp30.000/ kg.

Perawatan melon lebih intens karena rentan jamur dan hama. Oleh sebab itu, petani harus sigap menyemprotkan fungisida untuk memaksimalkan hasil panen.

Masa tanam melon hidroponik membutuhkan waktu tiga bulan. Perawatan melok hidroponik mulai pemupukan, polinasi (pembungaan), penyemprotan fungisida hingga pemotongan dahan.

“Semakin banyak cabang tidak fokus pembesaran pada buah,” kata dia.

Tanaman melon membutuhkan cahaya minimal delapan jam sehari. Adapun, cuaca tidak terlalu mempengaruhi.

Ida merupakan salah satu pengusaha fokus di bidang pertanian. Awalnya 2019 membuka hidroponik selada, kolam lele hingga melon. Ida bersama suami bekal belajar YouTube dan jurnal internasional membangun perkebunan hidroponik di perkotaan.

“Awalnya dari pekarangan rumah berkembang hingga bisa sewa lahan di dekat rumah,” kata dia.

Melon hidroponik bulan ini memasuki musim panen ke dua. Sebelumnya, bulan April 2025 mendapat respon antusias dari masyarakat Kota Semarang. (*)

Read more

Local News