Jumat, Juni 20, 2025

Sekda: Pembebasan Lahan Jangan Sampai Hambat Tol Semarang-Demak

Share

PanenTalks, Semarang – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno meminta masalah pembebasan lahan jangan sampai menganggu target pembangunan Tol Demarang-Demak seksi 1.

“Harapannya forum ini bisa membantu proses penyelesaian persoalan tanah yang menjadi hambatan, karena di forum ini ada BPN, melalui kewenangannya jangan sampai ada hambatan, dan selesai sesuai target waktu,” ujarnya usai menghadiri Forum Ekonomi Regional Provinsi Jawa Tengah di Aula Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Jateng DIY, Selasa 27 Mei 2025.

Sekda memberikan, apresiasi kepada Satker APBN turut berpartisipasi memikirkan Jawa Tengah. Dalam rangka memikirkan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.

“Kalau bicara masalah kinerja tanggung jawab ada di pundak kami, tentu saja kami tidak mampu sehingga butuh kolaborasi termasuk APBN karena lingkunpnya lebih banyak, baik dalam hal pendanaan, sinergi maupun tata cara Kelola keuangan daerah, serta bagaimana penggunaan PAD dan dana transfer daerah sehingga menjadi efisien dan efektif,” ujarnya.

Dia melanjutkan, pembangunan tol Semarang Demak Sesi 1 mengingat polemik tanah musnah yang menjadi hambatan dalam proses pembangunan. Padahal, Jawa Tengah memiliki potensi luar biasa termasuk dalam mengawal visi dan misi pembangunan agar menjaga keseimbangan pangan. Sedangka, di sisi lain industri.

“Kita mendorong pertumbuhan dan pengembangan Tanjung Emas, agar semakin banyak dipergunakan untuk sarana ekspor. Sehingga harapannya, tol Semarang Demak Sesi 1 ini bisa segera terselesaikan tanpa hambatan,” tegasnya.

Berdasarkan sumber website pu.go.id, tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km pembangunan dalam 2 seksi. Meliputi Seksi 1 Kaligawe – Sayung sepanjang 10,64 km berada di atas laut. Dan Seksi 2 ruas Sayung – Demak sepanjang 16,31 km berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Untuk Seksi 1 Kaligawe – Sayung menjadi porsi pemerintah terbagi menjadi tiga paket. Paket 1 A dengan Penyedia Jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 46,2 persen.

Kemudian, Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 27,6 persen. Selain itu, Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 20,4 persen. (*)

Read more

Local News