Kamis, Juni 19, 2025

Sekitar 120 Ribu Pelajar di Rembang Terima MBG

Share

PanenTalks, Rembang – Sekitar 120 Ribu pelajar di Pemerintah Kabupaten Rembang menjadi sasaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini mampu menggerakkan ekonomi lokal dengan perputaran uang mencapai Rp1,2 M per hari.

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengungkapkan, sebanyak 39 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) rencana akan berdiri di kabupaten tersebut. “Satu dapur sehat mampu melayani sekitar 3.000 siswa. Jika Rp1,2 M kali 20 hari kerja dalam sebulan berarti Rp22 M per bulan,” ungkap dia, Kamis 15 Mei 2025.

Dia menerangkan, selama program pemerintah berlangsung maka kebutuhan sembako meningkat. Bahan baku seperti telur, beras dan ikan akan melonjak sehingga perekonomian menjadi hidup.

“Selain memperbaiki gizi masyarakat, program ini mampu menggerakkan roda perekonomian lokal melalui penyerapan bahan pangan dari petani dan peternak setempat,” kata dia.

Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional (BGN), Tengku Syahdana mengatakan, SPPG telah beroperasi di Kecamatan Sluke menjangkau 3.400 siswa. Sedangkan, di Lasem, jumlah siswa penerima manfaat masih sekitar 2.000. Setiap dapur rata-rata mengonsumsi sekitar 300 kilogram sayur segar per hari.

“Kami mendorong lebih banyak pihak di Rembang untuk turut mendirikan SPPG. Targetnya sedikitnya 10 mitra lokal mendaftar pada bulan depan,” kata dia.

Pihaknya membutuhkan lahan milik pemda setempat untuk meminjamkan di tiga lokasi. BGN akan langsung membangun karena setiap kabupaten/kota akan mendapat tiga dapur sehat dari pemerintah.

“Calon mitra BGN harus berbadan hukum yayasan dan pendaftaran mitra dilakukan secara daring melalui laman mitra.bgn.go.id,” ungkap dia.

Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Agus Salim mengingatkan, upaya perbaikan gizi tidak cukup hanya mengandalkan intervensi medis atau bantuan pangan.

“Program MBG juga harus dibarengi dengan perubahan pola pikir, pola konsumsi, serta pemberdayaan masyarakat,” ungkap dia.

Dia mengungkapkan, pemahaman baik tentang pentingnya gizi menjadi kunci mencegah dan menanggulangi berbagai permasalahan kesehatan masyarakat.

“Melalui kegiatan sosialisasi ini, saya berharap akan terbangun pemahaman lebih baik di tengah masyarakat tentang pentingnya gizi serta meningkatnya partisipasi aktif semua pihak,” terang dia. (*)

Read more

Local News