PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah pusat resmi meluncurkan Program Sekolah Rakyat (SR) di 63 titik wilayah Indonesia pada Senin, 14 Juli 2025. Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, berharap pemerintah konsisten dengan program tersebut.
Sekolah Rakyat merupakan upaya memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini menyasar kelompok penerima manfaat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan merupakan salah satu program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah Rakyat Patut Diapresiasi
Menurut Anies program tersebut patut mendapat apresiasi. Namun yang terutama pemerintah harus konsisten dalam pelaksanaan program secara menyeluruh.
“Kalau ada program yang baik untuk rakyat ya dijalankan, sampai tuntas untuk semua. Kalau itu sudah program, ya laksanakan sampai tuntas untuk semuanya, jangan hanya sebagian,” ujar Anies usai menjadi pembicara dalam acara Global Summer Week di UGM, Yogyakarta.
Anies, lebih lanjut menyambut baik inisiatif ini. Namun mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan bahwa keberhasilan program tidak hanya bergantung pada perencanaan.
Tetapi juga pada pelaksanaan yang merata dan berkelanjutan di seluruh daerah. Menurut Anies, jika program itu memang untuk rakyat, maka seluruh rakyat seharusnya menjadi penerima manfaat.
“Saya rasa pemerintah sudah tahu apa yang harus dikerjakan, kita berharap semua selesai dengan baik. Jadi, rencana-rencana baik itu dilaksanakan,” ujar dia.
Makan Bergizi Gratis
Anies juga menyinggung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sudah berjalan. Ia berharap MBG tidak hanya diterapkan di sekolah-sekolah negeri tertentu, melainkan juga menjangkau semua satuan pendidikan formal dan kelompok rentan.
“Seperti juga misalnya ada program makan bergizi gratis, kita berharap di semua sekolah SD, SMP, SMA, Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, ibu hamil, semua di seluruh wilayah terlaksana. Jadi program itu betul-betul dirasakan oleh rakyat,” katanya.
“Mudah-mudahan terlaksana dengan baik, seperti dengan rencana,” ujar Anies menambahkan, menunjukkan optimismenya terhadap komitmen pemerintah dalam menjalankan berbagai program kerakyatan.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah melaksanakan Program Sekolah Rakyat. Pemerintah daerah membuka dua unit di Sonosewu, Bantul, dan Purwomartani, Sleman. Ini menjadi model sekolah berasrama gratis untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Total sebanyak 275 siswa dari keluarga miskin ekstrem terdaftar sebagai peserta angkatan pertama.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, memastikan kesiapan program di lapangan berjalan sesuai rencana.
“Kami sudah bisa melaksanakan penerimaan siswa untuk cek kesehatan dan selanjutnya pengenalan lingkungan selama 2 bulan,” kata Endang.
Pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi langkah nyata dalam menghadirkan pendidikan yang setara dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, sekolah itu bisa menjadi salah satu cara memutus rantai kemiskinan secara sistematis dan berkelanjutan. (*)