Rabu, Juni 18, 2025

Sekolah Rakyat Hadir di Kulon Progo: Menggapai Pendidikan Inklusif di Nanggulan, Pengasih dan Sekitarnya

Share

PanenTalks, Kulon Progo – Kabupaten Kulon Progo kini mengayuh harapan baru bagi masa depan pendidikan anak-anak kurang mampu. Selaras dengan program visioner Kementerian Sosial (Kemensos), pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P3A) bergerak cepat merealisasikan pendirian Sekolah Rakyat (SR).

Sebuah survei lokasi yang cermat telah dilakukan, menyisir potensi di lima titik strategis: Klajuran (Tanjungharjo, Nanggulan), Pengasih (Pengasih), Kalurahan Wates (Wates), Umbar (Triharjo, Wates), dan Bojong (Kulur, Temon).

Kepala Dinas Sosial P3A Kulonprogo, Lucius Bowo Pristiyanto, mengungkapkan bahwa tim gabungan dari Dinas Sosial dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) terjun langsung dalam survei ini.

Lebih dari sekadar bangunan fisik, Sekolah Rakyat hadir sebagai oase pendidikan setingkat SD dan SMP yang secara khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

“Kami berharap, program ini akan membuka pintu akses pendidikan seluas-luasnya bagi mereka yang selama ini terhambat oleh jurang biaya,” tegas Lucius, menyiratkan komitmen untuk mewujudkan keadilan dalam dunia pendidikan.

Lucius menjelaskan pihaknya telah melakukan survei ke lima lokasi, yakni di Klajuran tepatnya di Tanjungharjo, Kapanewon Nanggulan; Pengasih, Kapanewon Pengasih; Kalurahan Wates, Kapanewon Wates; Umbar, Triharjo, Kapanewon Wates; dan Bojong, Kulur, Kapanewon Temon.

Dijelaskan Lucius, program Sekolah Rakyat bertujuan untuk membangun sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD dan SMP di Kabupaten Kulon Progo, yang dikhususkan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Diharapkan lewat program ini akses pendidikan yang optimal dapat diperoleh oleh mereka yang selama ini terbatas oleh kondisi ekonomi atau biaya.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial P3A Kulonprogo, Agus Sudarmadi menjelaskan, Sekolah Rakyat akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem (desil 1 dan 2) serta anak-anak yang memiliki prestasi akademik unggul.

“Misinya adalah untuk memberikan pendidikan yang memadai agar siswa siap melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, menanamkan pola pikir pantang menyerah dan gigih dalam meraih masa depan, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan cinta tanah air,” ungkap Agus.

Sekolah ini akan menerapkan sistem pendidikan boarding school atau asrama dengan pembinaan 24 jam dalam lingkungan yang kondusif. Selain itu, kurikulum yang diterapkan akan mencakup kurikulum sekolah unggulan yang dilengkapi dengan pengajaran karakter, keterampilan, dan bela negara.

Seluruh biaya pendidikan, termasuk biaya hidup dan fasilitas pendukung lainnya, akan sepenuhnya dibiayai oleh negara, sehingga orang tua murid tidak perlu khawatir lagi mengenai biaya pendidikan. Semua siswa yang memenuhi syarat akan mendapatkan pendidikan 100% gratis.

“Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kulonprogo, dengan membuka peluang bagi generasi muda untuk mencapai potensi terbaik mereka, tanpa terhalang oleh keterbatasan ekonomi,” pungkasnya. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News