Minggu, Juli 27, 2025

Selapanan Pinggir Dalan, Hidupkan Pertumbuhan Ekonomi di Yogya Utara

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar “Selapanan Pinggir Dalan” di halaman Dinas Koperasi dan UKM DIY pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas upaya pemerataan kesejahteraan dengan mengembangkan potensi UMKM di wilayah utara Yogyakarta.

Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Koperasi ke-78 tahun 2025. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, membuka secara resmi kegiatan ini.

Lebih dari 60 pelaku UMKM, yang mana 16 berasal dari Kemantren Tegalrejo mengikuti kegiatan ini. Selain itu, berbagai kegiatan seperti jalan sehat, senam bersama dan workshop pembuatan ecoprint menjadi menu acara Selapanan Pinggir Dalan.

Wawan Harmawan, bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi saat melihat stand UMKM. (dok:pemkotyogya)

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya menghadirkan sentra ekonomi baru di wilayah utara Yogyakarta. Selama ini pertumbuhan ekonominya masih terpusat di kawasan tengah kota.

“Hari ini kita hadir di acara Selapanan di Pinggir Dalan yang merupakan bagian dari upaya menciptakan kerumunan baru. Sentra ekonomi baru di Jogja bagian utara, khususnya di Tegalrejo yang menjadi pintu gerbang utara Kota Yogyakarta. Harapannya, pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di tengah kota, tapi bisa merata,” jelas Wawan.

Jadi Agenda Rutin 35 Hari Sekali

Wawan menambahkan, kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat. Maka ke depan akan jadi agenda rutin yang berlangsung setiap 35 hari sekali.

Salah satu kegiatan lain adalah Workshop pembuatan Ecoprint. (dok:pemkotyogya)

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menekankan pentingnya sinergi antara koperasi, pelaku UMKM, masyarakat, dan pemerintah dalam mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.

“Peringatan Hari Koperasi ini tidak hanya seremonial, tetapi juga menjadi momentum pemberdayaan masyarakat. Kami bersinergi dengan berbagai pihak dan memanfaatkan Dana Keistimewaan untuk menyelenggarakan berbagai event seni, budaya, dan ekonomi kreatif, khususnya bagi UMKM,” jelasnya.

Ia berharap, kegiatan bisa berfungsi sebagai ruang edukasi dan evaluasi bagi para pelaku UMKM, mulai dari penyajian produk, pengemasan, promosi hingga komunikasi dengan para konsumen mereka.

Selain itu, ke depannya akan ada pula lomba karaoke dan pelatihan membuat produk berbasis ekonomi sirkular seperti eco-brick, sebagai bagian dari pengembangan potensi lokal secara berkelanjutan.

“Ini adalah awal yang baik. Selanjutnya, kegiatan serupa akan berlangsung secara bergiliran di kecamatan lain setiap 35 hari. Kami akan terus melakukan evaluasi agar kualitas acara dan dampaknya terhadap pelaku UMKM bisa terus meningkat,” ujarnya. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News