Jumat, Oktober 3, 2025

Semangat Persatuan Melalui Festival Kota Lama Semarang 2025

Share

PanenTalks, Semarang – Gelaran Festival Kota Lama (FKL) kembali hadir mulai 6-14 September 2025 mengusung tema Color of Unity.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, FKL menegaskan semangat persatuan dalam keberagaman melalui seni, budaya, kuliner, musik hingga pertunjukkan internasional.

“Upaya untuk menghidupkan kawasan Kota Lama sebagai warisan budaya dunia. FKL 2025 akan berlangsung lebih semarak dan berkesan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata dia, Sabtu 6 September 2025.

Dia melanjutkan, Festival Kota Lama menjadi momen seru setiap tahun. Sedianya, pembukaan Festival Kota Lama pada Senin, 8 September 2025. Pembukaan di Laroka Theater, kawasan Kota Lama Semarang.

Pertunjukan orkestra megah menghadirkan harmoni musik klasik modern berpadu tata cahaya dalam nuansa bangunan bersejarah. Sedangkan, Selasa 9 September 2025, Kota Lama Orchestra di Gereja Blenduk akan memberikan pengalaman mendengarkan musik klasik dalam kubah megah berarsitektur Eropa abad ke-18.

Rabu, 10 September 2025, giliran Jazz Kota Lama di Laroka Theater menghadirkan musisi nasional seperti Soegiband dan musisi Parradice dari Belanda. Suasana semakin meriah pada Kamis, 11 September 2025, lewat Fiesta Folklore Nusantara di Plataran Marba Jalan Letjen Suprapto menampilkan parade kesenian dari Korea, Jepang, Yogyakarta, Minang, Bugis, Kudus, hingga Reog Ponorogo.

Gedung Oudetrap menghadirkan dua pameran spesial, yakni Pikat Wastra Nusantara selama pameran berlangsung. Ragam kain batik dan wastra tradisional lengkap dengan demo membatik serta fashion show. Selain itu, Royal Hanbok Exhibition mempersembahkan keindahan busana hanbok tradisional Korea Selatan.

Panitia Festival Kota Lama 2025 juga menghadirkan Pasar Sentiling Kuliner Nostalgia di Parkir Metro Point mulai 6-14 September 2025. Acara ini menyajikan kuliner legendaris dari Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Aceh, Makassar, hingga Pontianak.

Mengusung konsep akulturasi empat entitas budaya Kota Semarang yakni Belanda, China, Melayu, dan Khoja. Pasar ini mengajak masyarakat bernostalgia sambil mendukung pelestarian kuliner tradisional.

Puncak perayaan pada Minggu, 14 September 2025 dengan menghadirkan Wayang on The Street di Jalan Letjen Suprapto. Lakon “Sang Pinilih” dibawakan dalam format modern akrab dengan generasi muda dengan parade cosplay, flashmob.

Berbagai titik Kota Lama seperti Gedung Marba, Gereja Blenduk, Laroka Theater dan Metro Point akan hidup dengan panggung musik, seni rupa, komunitas, serta kuliner khas. Festival ini melibatkan seniman, pelajar, komunitas, hingga mitra internasional dari Belanda, Korea, dan Taiwan.

Festival Kota Lama 2025 menjadi ajang hiburan melainkan menggerakkan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan serta memperkuat identitas Semarang sebagai kota budaya terbuka bagi dunia. (*)

Read more

Local News