Kamis, Juni 19, 2025

Semangat Swasembada Pangan di PEDA KTNA DIY 2025

Share

PanenTalks, Gunungkidul – Aura semangat pertanian dan perikanan nasional membara di Kabupaten Gunungkidul! Mulai hari ini, 18 Juni hingga 22 Juni 2025, Gunungkidul dengan bangga menjadi tuan rumah gelaran akbar Pekan Daerah (PEDA) XVII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2025.

Mengusung tema ambisius “Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027”, acara ini menjadi panggung strategis bagi para pahlawan pangan lokal.

PEDA KTNA, agenda tahunan yang dinanti-nanti, adalah wujud nyata komitmen untuk memperkuat posisi vital para petani, nelayan, dan pelaku kehutanan sebagai garda terdepan pembangunan nasional yang bertumpu pada kekayaan sumber daya lokal. Wakil Gubernur DIY secara resmi membuka perhelatan ini di Taman Budaya Gunungkidul pada Rabu (18/6), menandai dimulainya lima hari penuh inspirasi dan kolaborasi.

Tak hanya menjadi ajang diskusi dan penguatan peran, PEDA KTNA tahun ini juga dimeriahkan oleh pameran UMKM hasil tani yang memukau. Berbagai produk unggulan, inovasi teknologi pertanian, dan potensi agribisnis lokal dari seluruh penjuru DIY – mulai dari Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Sleman, Kulon Progo, hingga Bantul – siap memanjakan mata dan menginspirasi pengunjung. Mari bersama-sama menjadi bagian dari geliat optimisme menuju kemandirian pangan nasional!

Ketua KTNA Gunungkidul, Agung Nugroho, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi seleksi sekaligus persiapan kontingen DIY menuju Pekan Nasional (PENAS) KTNA di Gorontalo.

“Melalui rembug paripurna, kami akan memilih delegasi terbaik, termasuk petani milenial yang siap tampil menjadi juara di tingkat nasional. Kami juga bekerja sama dengan BPD dan mitra lain untuk mendukung keberangkatan kontingen,” kata Agung.

Dengan pelibatan generasi muda dan dukungan dari pemerintah provinsi serta kabupaten, Ketua KTNA Gunungkidul optimistis akan menorehkan prestasi di ajang PENAS KTNA 2026 di Gorontalo.

“Kami ingin membawa semangat baru. KTNA ke depan harus menjadi wajah baru pertanian yang adaptif dan inovatif,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyebut PEDA KTNA sebagai momentum konsolidasi para petani dan nelayan dalam mengembangkan sektor agribisnis yang berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi forum strategis untuk memantapkan kelembagaan tani-nelayan sebagai mitra pemerintah,” ujar Bupati.

Ia menegaskan bahwa membangun pertanian bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga martabat dan masa depan bangsa. Pemerintah daerah, kata dia, berkomitmen hadir dalam penguatan akses petani terhadap teknologi, permodalan, pasar, dan kelembagaan ekonomi.

PEDA KTNA 2025 di Gunungkidul menjadi ruang strategis untuk berbagi pengalaman, membangun jejaring, dan memperkuat inovasi lokal. Seluruh peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti berbagai agenda, dari rembug tani, forum diskusi, hingga pameran produk unggulan.

Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, yang hadir mewakili Gubernur DIY untuk membuka secara resmi kegiatan ini, menegaskan bahwa PEDA KTNA ini forum penting untuk menguatkan kapasitas lokal menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan.

Paku Alam X menyebut PEDA KTNA adalah garda terdepan dalam membangun pertanian, perikanan, dan kehutanan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas petani adalah kunci menuju kedaulatan pangan yang tangguh.

“Mari kita jadikan PEDA ini sebagai lompatan besar menuju pertanian dan perikanan yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing tinggi,” tutup Wakil Gubernur DIY. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News