Senin, Agustus 18, 2025

Semarang Garap Potensi Ekowisata Mangrove

Share

PanenTalks, Semarang – Pemerintah Kota Semarang menggarap potensi pariwisata berbasis lingkungan, yaitu wilayah ekowisata mangrove di wilayah Tambakrejo Kelurahan Tanjung Mas.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, penanaman mangrove bisa berkembang menjadi destinasi ekowisata mangrove. “Potensi peningkatan perekonomian masyarakat pesisir dan langkah proaktif dalam melestarikan ekosistem pesisir pantai, terutama dari ancaman abrasi pantai semakin nyata,” kata dia, belum lama ini.

Dia menerangkan, ekowisata mangrove bisa menjadi daya tarik sehingga tidak hanya menjaga lingkungan berkelanjutan. Selain itu, pengunjung bisa menikmati spot menarik dan mengungkit perekonomian masyarakat.

Pihaknya meminta instansi seperti kelurahan, kecamatan, hingga perangkat daerah terkait segera menyusun masterplan lokasi wisata. Namun begitu, tetap memperhatikan analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan agar peruntukan ruang dapat efisien dan optimal.

Pemkot, kata dia, siap mendukung dalam penganggaran kali pertama selanjutnya pengelolaan oleh masyarakat.

“Setelah semua siap dan lengkap, pada tahun 2026 Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang akan mendukung dalam bentuk penganggaran kali pertama,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, selebihnya pengelolaan wisata mangrove ke masyarakat. Pengembangan objek ekowisata mangrove di Tambakrejo menjadi contoh pemanfaatan potensi alam dapat berjalan selaras dengan upaya pelestarian lingkungan. Di samping, peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dia mengharapkan, keberhasilan dapat mendatangkan dampak positif berupa kemajuan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan pesisir khususnya di Kota Semarang.

Menurut dia, telah ada asosiasi lain memiliki program sejalan dengan Pemkot Semarang. Meliputi pelestarian lingkungan hidup, khususnya di pesisir pantai. Kolaborasi menjadi hal penting agar perkembangan wisata mangrove ini terus berkelanjutan.

“Rotary Club dan Keuskupan Agung Semarang juga punya program yang sama. Ini juga harus seiring, selaras, jadi tidak sendiri-sendiri,” pungkas Agustina. (*)

Read more

Local News