PanenTalks, Karanganyar– Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menutup pelaksanaan Soloraya Great Sale 2025 dengan total transaksi mencapai Rp10,3 Triliun.
“Nilai transaksi di Kabupaten Karanganyar menjadi salah satu yang tertinggi selama gelaran Soloraya Great Sale 2025,” kata dia saat acara Puncak Soloraya Great Sale 2025 Karanganyar sekaligus peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, di Alun-alun Kabupaten Karanganyar, Sabtu 26 Juli 2025.
Dia melanjutkan, Karanganyar sudah tercatat Rp 3,7 Triliun dalam rangka Soloraya Great Sale 2025, nomor satu di Soloraya. Seluruh hotel di Lereng Lawu penuh karena Soloraya Great Sale.
Soloraya Great Sale 2025, kata dia, tidak hanya berbicara tentang transaksi atau perputaran uang melainkan menumbuhkembangkan wilayah aglomerasi ekonomi. Mantan Kapolda Jateng tersebut ingin memunculkan perekonomian baru berbasis aglomerasi dan kebersamaan antardaerah.
Gelaran Soloraya Great Sale 2025 secara resmi baru akan ditutup pada 31 Juli 2025. Selama beberapa hari terakhir ini nilai transaksi di tujuh daerah tersebut masih mungkin akan bertambah.
Ketua Panitia Soloraya Great Sale 2025, Ferry S Indiarto mengatakan, kegiatan Soloraya Great Sale 2025 telah menjadi gerakan kolektif membangun kekuatan ekonomi kawasan Soloraya. Angka tersebut menjadi bukti sinergi antar wilayah di Soloraya telah bergerak melampaui konsep aglomerasi semata.
Dia menyebutkan, tiga daerah mencatat kontribusi ekonomi tertinggi yakni, Karanganyar, Surakarta, dan Sragen. Geliat ekonomi tak hanya datang dari sektor perdagangan dan ritel, tapi juga menyentuh sektor pariwisata, transportasi, UMKM, teknologi, hingga keuangan.
“Soloraya Great Sale bukan sekadar festival diskon. Tahun ini menjadi tonggak penting terbentuknya kesadaran kawasan untuk tumbuh bersama,” kata dia.
Dia melanjutkan, Kadin dari tujuh kabupaten/kota bergerak aktif, kepala daerah saling mendukung, pelaku usaha ikut ambil bagian, dan masyarakat merespons dengan antusias. Ini adalah cermin semangat baru. (*)
