PanenTalks, Bantul – Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar Acara Sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025, Kamis (22/5).
Sosialisasi yang berlangsung di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul ini juga disiarkan langsung melalui platform Youtube agar orang tua calon siswa bisa mengetahui kabar terbaru terkait SPMB 2025.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait mekanisme penerimaan murid baru yang pada tahun ini terdapat beberapa perbedaan.
Menurut Ketua Penyelenggara SPMB Kabupaten Bantul Tahun 2025, Titik Sunarti Widyaningsih, ada dua perbedaan pada penerimaan murid baru pada tahun ini dengan tahun sebelumnya, yaitu secara teknis dan regulasi.

“Secara teknis, pada tahun ini SPMB online pada tingkat SMP menggunakan token untuk memudahkan calon murid baru untuk memantau pendaftaran dari mana saja,” kata Titiek.
Caranya murid cukup melakukan pengajuan akun ke sekolah terdekat, selanjutnya pendaftaran dan pemilihan sekolah tujuan pun cukup dilakukan dari rumah menggunakan gadget masing-masing dan tidak perlu datang ke sekolah. Begitu pula dengan mengubah pilihan sekolah atau ubah jalur yang dapat dilakukan dari rumah.
Perbedaan selanjutnya pada sisi regulasi, yang pada intinya sistem zonasi Tahun 2025 menjadi domisili wilayah. Selain itu, pada tahun ini juga terdapat perbedaan kuota penerimaan.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Nugroho Eko Setyanto memaparkan secara rinci terkait sistem penerimaan murid baru pada Tahun 2025 ini. Nugroho menerangkan bahwa saat ini Dikpora membuka berbagai layanan aduan untuk menampung berbagai laporan dan pertanyaan dari masyarakat.
“Jika ada pertanyaan maupun aduan terkait SPMB Tahun 2025, dapat disampaikan melalui call center SPMB Kabupaten Bantul, media sosial dan website Dinas Dikpora, serta bisa juga datang langsung di Posko Pengaduan yang berada di halaman depan Dinas Dikpora Kabupaten Bantul,” terang Nugroho.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta mengajak kepada semua pihak, terutama para pimpinan perangkat daerah, panewu, lurah, kepala sekolah, komite, pengawas, serta berbagai pihak untuk turut mendukung dan memberikan informasi SPMB kepada masyarakat.
Selain itu, mendorong anak-anak di lingkungannya untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, sehingga bisa menekan angka putus sekolah dan meningkatkan rata-rata lama sekolah.
“Semoga acara sosialisasi ini menjadi media komunikasi dan kerja sama semua pihak untuk memastikan pelaksanaan SPMB terlaksana dengan lancar dan memastikan semua anak di Bantul bisa sekolah, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Bantul,” pungkas Aris. (*)
Editor: Rahmat