PanenTalks, Yogyakarta – Menyambut Hari Buruh pada Kamis, 1 Mei 2025, Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY telah merencanakan aksi demonstrasi besar yang diperkirakan akan melibatkan sekitar 1.000 pekerja di Yogyakarta. Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan serangkaian tuntutan mendasar terkait isu ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Berbagai elemen masyarakat dijadwalkan turut berpartisipasi dalam aksi ini, termasuk berbagai serikat pekerja, Partai Buruh DIY, komunitas ojek online (ojol), komunitas becak motor, pedagang kaki lima (PKL) dan juru parkir yang tergabung dalam Abubak Ali (ABA), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sikap, Aliansi Mahasiswa UGM, serta sejumlah organisasi mahasiswa lainnya.
Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY, Irsyad Ade Irawan, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan beberapa tuntutan yang disuarakan nanti.
Pertama, revisi UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk melaksanakan mandat Mahkamah Konstitusi dan memperkuat perlindungan hak-hak buruh. Kedua, cabut UU Cipta Kerja beserta seluruh aturan turunannya hingga ke akar-akarnya.
Ketiga, naikkan upah buruh sebesar 50% dan sejahterakan seluruh pekerja, termasuk pekerja gig economy, pekerja migran, pekerja kreatif, dan pekerja aplikasi digital lainnya.
“Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing yang memperburuk kondisi kerja buruh,” katanya.
Kelima, revisi UU Jaminan Sosial untuk memperluas perlindungan sosial dan sahkan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PPRT). Keenam, tolak Penggusuran dan laksanakan reforma agraria sejati secara murni dan konsekuen untuk kesejahteraan rakyat.
May Day tahun ini adalah momen untuk menunjukkan bahwa perjuangan buruh bukan hanya tentang upah, tetapi juga tentang hak hidup yang adil dan bermartabat bagi seluruh rakyat pekerja. MPBI DIY menyerukan kepada seluruh buruh, mahasiswa, pelajar, seniman, petani, dan masyarakat luas untuk bergabung dan memperkuat solidaritas.
“Titik kumpul aksi akan dimulai di Tugu Jogja pukul 08.00 WIB, dengan rute Tugu-TKP ABA-Titik Nol Km. Massa aksi yang diperkirakan berjumlah 1.000 orang akan menggelar aksi massa dan pawai budaya kelas pekerja, menampilkan ekspresi perlawanan melalui seni, orasi, musik, dan aksi teatrikal di sepanjang rute,” ujarnya. (*)
Editor: Rahmat