Kamis, Oktober 2, 2025

Sultan Minta Kapolda Ungkap Kematian Mahasiswa Amikom

Share

Panentalks, Yogyakarta – Kasus meninggalnya Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, memunculkan kekhawatiran publik setelah jasadnya ditemukan dalam kondisi penuh luka. Rheza, yang disebut-sebut sempat mengikuti aksi demonstrasi di sekitar Polda DIY pada Minggu pagi, 31 Agustus 2025, dinyatakan meninggal dunia di RSUP dr. Sardjito tak lama setelah kejadian.

Meski belum ada kejelasan mengenai kronologi kematiannya, temuan luka-luka di tubuh korban memicu dugaan adanya tindak kekerasan. Pihak keluarga menyebut luka-luka tersebut terlihat jelas saat jenazah dimandikan.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, turut menyoroti kasus ini dan meminta kepolisian bertindak.

“Saya sudah menyampaikan sama Pak Kapolda untuk melakukan identifikasi lebih lanjut,” kata Sri Sultan saat ditemui di kompleks Kepatihan, Minggu malam.

“Karena mereka yang punya kewajiban,” imbuhnya.

Sri Sultan juga menyampaikan harapan agar dinamika penyampaian aspirasi di wilayah Yogyakarta dapat dilakukan secara damai, tanpa disertai kekerasan.

“Menyampaikan aspirasi boleh, tidak ada yang melarang. Tapi, seperti yang saya sampaikan, untuk menemukan demokratisasi, dengan baik, dengan sopan, bukan dengan kekerasan,” tuturnya.

Kapolda DIY Lakukan Penyelidikan

Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Pol. Anggoro Sukartono telah mengunjungi rumah duka Rheza di Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman. Ia menyampaikan duka cita secara langsung kepada keluarga dan menyatakan kesiapannya untuk membuka penyelidikan, apabila keluarga bersedia.

“Kami siapkan semuanya proses itu. Mulai dari penyelidikan, penyidikan. Namun proses awal keluarga menolak untuk melakukan ekshumasi. Dan keluarga menerima,” jelasnya.

“Sebagai masukan kepada pihak Polri apabila dalam penanganan untuk mengamankan Yogyakarta agar belajar tidak lagi ada kesalahan. Ini yang menjadi masukan kepada kami kepolisian untuk memperbaiki diri.”

Anggoro juga menyebut bahwa saat ini pihaknya mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, termasuk media sosial. Ia membuka pintu bagi publik untuk menyerahkan bukti atau informasi jika memiliki data terkait kejadian yang menimpa Rheza.

“Sementara ini yang kami lihat hanya dari media. Kami coba lihat berita media sosial apakah benar korban diperlakukan seperti itu. Ini penting, jadi kalau masyarakat memang menemukan, kasih ke saya, supaya saya mudah melakukan penyelidikan nantinya. Pada tingkatan apabila keluarga menghendaki dilakukan penyelidikan, kami siap,” tegasnya.

Luka-Luka di Tubuh Rheza Picu Kecurigaan

Kecurigaan terhadap penyebab kematian Rheza semakin menguat setelah ayah korban, Yoyon Suryono, menyampaikan kesaksian soal kondisi anaknya saat jenazah dimandikan. Ia menyebut adanya bekas luka, sayatan, hingga memar di sejumlah bagian tubuh.

“Ikut mandiin, sini (yang menunjuk ke bagian leher -Red) itu kayak patah apa gimana, terus sini (perut kanan) itu bekas pijakan kaki-kaki bekas PDL sepatu, terus sini (tubuh) ada sayatan-sayatan kayak bekas digebuk, terus kepala sini agak bocor, sini (wajah) kayak putih-putih kena gas air mata, sama kaki tangan lecet, punggung lecet,” ujar Yoyon.

Rheza diketahui berpamitan pada Sabtu malam untuk bertemu temannya dan ngopi di sekitar Tugu Yogyakarta. Namun keesokan paginya, keluarga menerima kabar bahwa ia tengah dirawat dalam kondisi kritis sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Saya nyari yang ini (ngajak) tapi belum ketemu anaknya, semalam ngajak ngopi (Rheza) di dekat Tugu itu. Malamnya ngopi minta uang, teman SMK (yang ngajak),” katanya.

Keluarga Tolak Autopsi, Polisi Tetap Terbuka untuk Proses Hukum

Meski mencurigai adanya kekerasan, pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi terhadap jenazah Rheza. Jenazah langsung dimakamkan pada Ahad sore di Pemakaman Sasanalaya Jatisari, dekat rumah duka.

Kendati demikian, Kapolda menegaskan bahwa proses penyelidikan tetap memungkinkan dilakukan jika nantinya keluarga berubah pikiran dan menginginkan kejelasan secara hukum. (*)

Read more

Local News