PanenTalks, Rembang – Arsip dan surat peninggalan RA Kartini, pejuang emansipasi perempuan Indonesia, mendapat sertifikat pengakuan Memory of the World (MoW) dari organisasi PBB membidangi masalah pendidian dan kebudayaan (UNESCO).
Wakil Bupati Rembang Hanies Cholil Barro menyampaikan, pengakuan itu merupakan kehormatan besar bagi masyarakat Rembang. “Kabupaten Rembang memiliki ikatan sejarah kuat dengan RA Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia sebagian besar hidup dan berjuang di daerah ini,” kata dia melansir jatengprov.go.id.
Dia menerangkan, surat-surat Kartini bukan hanya dokumentasi sejarah, tetapi juga warisan pemikiran relevan hingga kini. Dia mengajak masyarakat meneladani semangat perjuangan Kartini dalam kebijakan dan tindakan nyata. Dalam hal ini, memastikan perempuan memiliki kesempatan setara dengan laki-laki di semua bidang.
“Pengakuan UNESCO ini menjadi pemicu untuk memperkuat komitmen bersama melestarikan arsip dan sejarah bangsa,” kata dia.
Selain itu, menanamkan nilai perjuangan Kartini kepada generasi muda, agar tumbuh menjadi pribadi cerdas, mandiri dan berkarakter.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan menambahkan, UNESCO setiap tahun memberikan penghargaan kepada arsip-arsip memiliki signifikasi sejarah berlevel dunia.
Pihaknya merawat foto-foto RA Kartini menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat. Mereka merawat arsip disimpan di museum pahlawan emansipasi wanita Indonesia itu, seperti surat maupun foto. “Sekarang kita tengah proses digitalisasi arsip,” kata dia.
Selain itu, UNESCO juga menetapkan empat warisan dokumenter Indonesia lainnya dalam Register Memory of the World 2025. Meliputi Arsip Seni Tari Jawa Khas Mangkunegaran 1861–1944, Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian, Naskah Karya Hamzah Fansuri dan Arsip Pendirian ASEAN 1967–1976. (*)