Minggu, Juli 27, 2025

Surplus Dagang Mei 2025 Capai USD 4,3 Miliar

Share

PanenTalks, Jakarta-Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 mencatatkan surplus sebesar USD 4,30 miliar. Angka ini melonjak tajam dibandingkan surplus bulan April yang hanya mencapai USD 0,16 miliar.

“Capaian ini menandai keberlanjutan tren surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Mendag Budi dalam konferensi pers, Selasa (1/7/2025).

Ia menjelaskan, surplus Mei 2025 terutama disumbang oleh sektor nonmigas yang mencatatkan surplus USD 5,83 miliar, naik signifikan dari USD 1,51 miliar pada April. Sementara sektor migas masih mengalami defisit sebesar USD 1,53 miliar.

“Surplus nonmigas sebagian besar berasal dari perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar USD 1,86 miliar, India USD 1,32 miliar, dan Filipina USD 0,77 miliar,” terang Mendag.

Dari sisi ekspor, Budi menjelaskan bahwa ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai USD 24,61 miliar, tumbuh 18,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM) dan naik 9,68 persen dibandingkan Mei 2024 (YoY).

“Kinerja ekspor membaik karena harga komoditas utama seperti besi baja, logam mulia, dan nikel meningkat. Permintaan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan nikel juga naik. Selain itu, normalisasi aktivitas perdagangan setelah libur Idulfitri turut mendongkrak ekspor,” jelasnya.

Ekspor nonmigas naik 20,07 persen, sementara ekspor migas justru turun 4,99 persen. Mendag Budi menambahkan, sektor industri pengolahan mendominasi ekspor nonmigas dengan kontribusi 84,07 persen. Sementara sektor pertambangan menyumbang 13,23 persen dan pertanian 2,70 persen.

“Secara bulanan, ekspor pertanian naik 32,16 persen dan industri pengolahan naik 23,89 persen. Hanya pertambangan yang mengalami penurunan sebesar 1,14 persen,” ujar Budi.

Tiga komoditas nonmigas utama dengan pertumbuhan ekspor tertinggi adalah logam mulia dan perhiasan (naik 86,30 persen), lemak dan minyak hewan/nabati (42,08 persen), serta mesin dan peralatan mekanis (39,35 persen).

Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi tiga tujuan ekspor utama Indonesia dengan nilai total USD 9,81 miliar atau 41,75 persen dari total ekspor nonmigas nasional. Negara-negara dengan lonjakan ekspor tertinggi secara bulanan meliputi Italia (78,50 persen), Australia (54,53 persen), Korea Selatan (36,76 persen), Belanda (32,05 persen), dan Amerika Serikat (31,48 persen).

Secara kumulatif, total ekspor Indonesia periode Januari–Mei 2025 mencapai USD 111,98 miliar, tumbuh 6,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor nonmigas naik 8,22 persen menjadi USD 106,06 miliar, sementara ekspor migas turun 11,26 persen menjadi USD 5,92 miliar.

“Capaian ekspor ini menunjukkan ketahanan sektor perdagangan Indonesia. Kami akan terus memperkuat ekspor bernilai tambah dan memperluas akses pasar ke berbagai negara mitra,” tegas Mendag.

Read more

Local News