PanenTalks, Bantul -Semangat optimisme membuncah di Kalurahan Pocosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, pada Sabtu (14/6) lalu. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, secara langsung menyambangi lahan perluasan tambah tanam (LTT) padi yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarikismo.
Kunjungan ini menjadi angin segar bagi para petani di tengah upaya peningkatan produktivitas pertanian.
Bersama Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dan didampingi Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, Dirjen Yudi tak hanya sekadar meninjau. Ia melihat langsung proses pengerukan sedimen yang sigap dilakukan menggunakan alat berat bantuan pemerintah. Pemandangan ini seolah menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mendukung penuh sektor pertanian.
Sarjiyo, Ketua Gapoktan Sarikismo, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. Ia mengungkapkan apresiasinya atas bantuan pemerintah yang nyata terasa dampaknya. “Sangat bermanfaat,” ujarnya,
“kami juga berharap ke depan bisa mendapat bantuan irigasi agar pengelolaan lahan akan semakin maksimal mengingat letak lahan pertanian yang berada di area rawan banjir.” Harapan ini muncul mengingat tantangan yang kerap dihadapi petani di wilayah tersebut.
Menanggapi permintaan yang tulus dari petani, Dirjen Yudi dengan tegas menyatakan komitmennya. Ia memastikan bahwa apa yang menjadi kebutuhan petani, khususnya terkait air, pupuk, dan mekanisasi, akan diupayakan untuk terpenuhi.
“Kunci kita untuk bisa swasembada pangan adalah peningkatan indeks penanaman,” jelas Yudi, “yang mana hal tersebut bisa ditingkatkan bilamana airnya cukup, pupuknya cukup, dan alat mesin pertaniannya memadai.
Mungkin belum semua terpenuhi, namun bertahap akan terus diupayakan.” Pernyataan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, memperkuat keyakinan bahwa masa depan pertanian Bantul akan semakin cerah.
Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, melainkan penegasan komitmen pemerintah untuk terus mendampingi petani, memastikan ketersediaan pangan nasional, dan mewujudkan kesejahteraan bagi para pahlawan pangan di garis depan.
“Kunci kita untuk bisa swasembada pangan adalah peningkatan indeks penanaman yang mana hal tersebut bisa ditingkatkan bila mana airnya cukup, pupuknya cukup dan alat mesin pertaniannya memadai. Mungkin belum semua terpenuhi namun bertahap akan terus diupayakan,” jelas Yudi.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan bahwa sektor pertanian di Bumi Projotamansari memiliki kontribusi tinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), setelah sektor industri dan pariwisata.
Artinya, sektor pertanian ini masih menjadi tulang punggung masyarakat Kabupaten Bantul. Halim menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul akan mendorong pertanian ke arah digitalisasi melalui elektrifikasi dan pemasangan beberapa titik wifi di area pertanian.
Selain itu, Halim menyebut kalau mulai tahun 2026, Bantul juga akan membebaskan PBB untuk lahan pertanian berkelanjutan agar sektor pertanian semakin kuat.
“Kita perkuat tata kelolanya sehingga menjamin aktivitas pertanian akan semakin menguntungkan dan menyejahterakan petani,” imbuh Halim. (*)
Editor: Rahmat