PanenTalks, Sleman – Syabilla Rizkia Putri Raharja, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), menorehkan prestasi membanggakan di kancah olahraga nasional. Dalam Invitasi Mahasiswa Cabang Olahraga Renang Tingkat Nasional 2025 di GOR Bulungan, Jakarta, 10–12 Juni 2025, Syabilla membawa pulang dua medali.
Syabilla meraih perak di nomor 50 meter gaya punggung dan perunggu di nomor 100 meter gaya punggung. Prestasi ini kian menegaskan konsistensi Syabilla sebagai atlet muda berbakat yang berkali-kali mengharumkan UGM melalui berbagai kejuaraan nasional.
Sebelumnya, mahasiswi angkatan 2023 ini juga menorehkan hasil gemilang di Kejurnas Finswimming 2024, Kejuaraan Renang Antar Mahasiswa, hingga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah.
Kontribusi Untuk UGM
“Sebagai mahasiswa UGM, saya merasa bangga bisa mewakili kampus. Ini adalah bentuk kontribusi saya untuk membanggakan institusi yang telah mendukung perkembangan saya,” ujar Syabilla, Senin, 14 Juli 2025.
Syabilla mulai menekuni olahraga renang sejak masa sekolah dasar. Kini, di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, dia tetap aktif sebagai anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Renang UGM.
Dengan latihan rutin empat kali seminggu, ia juga menjaga pola makan dan waktu istirahat. Ini demi menunjang performa sekaligus menjaga keseimbangan dengan dunia akademik.
“Saya berusaha menjaga keseimbangan antara akademik dan nonakademik. Alhamdulillah, semuanya bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Capaian ini menjadi semacam penebusan setelah hasil yang kurang memuaskan di PON Aceh-Sumut 202. Di PON, ia finis di posisi kelima.
Meski sempat mengambil cuti kuliah untuk fokus bertanding, Syabilla menganggap pengalaman tersebut sebagai momen penting dalam membentuk daya juangnya.
“Bagi saya, kemenangan sejati adalah milik mereka yang konsisten, bangkit, dan terus berjuang menjadi versi terbaik dari dirinya,” kata dia.
Psikologi Relevan dengan Olahraga
Sebagai mahasiswi Psikologi, Syabilla menilai ilmu yang ia pelajari sangat relevan untuk dunia olahraga, terutama dalam mengelola emosi dan tekanan kompetisi.
Ke depannya, ia ingin menggunakan pengetahuannya untuk membantu atlet lain yang menghadapi tantangan mental dalam berjuang mencapai prestasi.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari mahasiswa Psikologi UGM. Kelak, ilmu ini akan saya gunakan untuk mendukung atlet lain yang sedang merasa gagal atau putus asa dalam menggapai mimpinya. Karena saya pernah merasakan hal tersebut,” ujarnya.
Kini, Syabilla tengah mempersiapkan diri menghadapi kompetisi selanjutnya, termasuk ajang PON mendatang yang kembali menjadi target utamanya.
Ia berharap prestasinya bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lain agar tidak ragu mengejar impian, baik di jalur akademik maupun nonakademik. (*)
