PanenTalks, Semarang – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang melakukan penanaman bawang merah varietas Bima guna mendukung ketahanan pangan.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi mengatakan, pihaknya memanfaatkan area beranggang sebagai lahan edukasi pertanian. Hal ini merujukArahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan lapas dan rutan.
“Jumlah bibit bawang merah sebanyak 15 kg telah tersedia dan siap tanam,” ungkap dia, Sabtu 12 Juli 2025.
Kegiatan melibatkan petugas maupun warga binaan telah memenuhi syarat untuk mengikuti program asimilasi pertanian. Lahan tersebut mendapat persemaian bawang merah varietas Bima. Jenis ini memiliki keunggulan dalam adaptasi dan hasil panen.
“Keterlibatan BPP Kecamatan Ngaliyan dalam kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi strategis dalam mendukung Program Ketahanan Pangan di Lapas Kelas I Semarang,” sambung dia.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Yan Ariana mengatakan, alasan pemilihan varietas Bima karena cocok di dataran rendah, tahan terhadap penyakit seperti busuk umbi dan virus. Selain itu, memiliki masa panen relatif singkat.
“Hanya sekitar 60 hari. Selain itu, umbinya besar, seragam, dan cocok ditanam di berbagai wilayah Indonesia,” jelas Yan.
Dia mengharapkan, pelaksanaan program Ketahanan Pangan memberikan manfaat langsung hasil pertanian tersebut. Hasil panen tidak hanya bagi warga binaan, namun juga berkontribusi positif terhadap masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata dia.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang berhasil memanen ubi jalar 50 kg dan terung 30 kg.
Kegiatan tersebut juga menjadi langkah strategis merealisasikan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia serta mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam memberdayakan warga binaan melalui pembinaan kemandirian produktif.
Ketahanan pangan merupakan salah satu dari 13 program akselerasi strategis gagasan Menimipas. Pada poin ketiga, menekankan pentingnya penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk-produk UMKM bernilai ekonomi. Program ketahanan pangan terus berjalan dan memberikan manfaat baik bagi lingkungan. (*)