PanenTalks, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai penggunaan teknologi tepat guna (TTG) mampu memproses limbah hasil pengolahan Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengunaan prinsip ekonomi sirkular yaitu reuse, recycling dan reduce.
“Ekonomi sirkular diterapkan pada MBG,” kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ainia Herminiati, mengutip laman brin.go.id, belum lama ini.
Penerapan melalui mengurangi pemborosan makanan, mendaur ulang sisa makanan menjadi pupuk atau pakan ternak dan memanfaatkan bahan pangan lokal. Dia mencontohkan, salah satu menu MBG ada pepes ikan. Limbah daun pisang pengemasan pepes ikan bermanfaat untuk bahan pupuk kompos menggunakan alat biokomposter hasil riset PRTTG.
“Langkah ini juga dapat diimplementasikan pada skala Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Ainia.
PRTTG BRIN, kata dia, juga telah melakukan riset pengolahan limbah tulang ikan pemrosesan menjadi tepung tulang ikan. Pemanfaatan sebagai bahan fortifikasi sumber kalsium pada snack (makanan ringan) menyasar anak-anak dan remaja dengan klaim pangan mengandung kalsium.
“Dengan dukungan teknologi peralatan tepat guna, penerapan ekonomi sirkular pada pepes ikan sebagai salah satu menu MBG, limbah dari daun pisang dan tulang/duri ikan dapat dimanfaatkan kembali dan mengurangi limbah pada lingkungan,” kata dia.
Ainia berharap, BRIN dapat membangun kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah daerah, BUMDes, Koperasi Merah Putih maupun lintas Kementerian. Langkah ini agar TTG berperan mendukung program pemerintah dalam pemenuhan MBG bagi kelompok sasaran.
Sementara itu, di Jawa Tengah MBG memberikan dampak ganda. Multi efek dari MBG ini adalah kesejahteraan, bukan hanya bagi anak-anak melainkan juga masyarakat sekitar.
Saat ini di Jawa Tengah memiliki 322 unit SPPG beroperasional. Sedangkan, Jepara menjadi unit ke-323. Fasilitas ini telah melalui tahap verifikasi mulai dari pembangunan, pengecekan oleh tim MBG pusat, hingga siap beroperasi sebelum peresmian. Pemprov Jateng telah menyiapkan 26 aset luas total hampir 280.000 meter persegi. (*)