Sabtu, September 27, 2025

Terobosan Teknologi Finebubble Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Peternakan

Share

PanenTalks, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi Finebubble dinilai dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di bidang pertanian dan peternakan.

Kepala Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC), Yanuandri Putrasari mengatakan, teknologi Finebubble adalah gelembung udara berukuran sangat kecil dapat bertahan lama dalam zat cair seperti air, dan memiliki karakter khusus seperti luas permukaan besar. Alhasil, memiliki kemampuan untuk menembus pori-pori mikro pada jaringan tanaman dan hewan.

“Di bidang pertanian, aplikasi finebubble pada agri-aqua farming mampu meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman, mempercepat pertumbuhan akar, serta meningkatkan efisiensi fotosintesis,” ungkap Kepala PRMC BRIN, Yanuandri Putrasari, seperti dikutip dari brin.go.id.

Selain itu, kata dia, air diperkaya dengan finebubble dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk, mendukung pertanian berkelanjutan lebih ramah lingkungan. Sedangkan, di bidang peternakan, penggunaan finebubble mampu meningkatkan kualitas air, menurunkan kadar bakteri patogen serta mendukung kesehatan dan produktivitas hewan.

“Teknologi ini juga berpotensi diaplikasikan dalam sistem pembersihan kandang dan pengolahan limbah peternakan maupun limbah cair secara lebih efisien,” terang dia.

Dosen dan Peneliti Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, Aris Purwanto memaparkan, teknologi finebubble merupakan ilmu baru sedang berkembang mampu memasukkan gelembung halus ke dalam cairan dalam jangka waktu lama, termasuk beberapa hal terkait bubble technology for agri-aqua farming.

“Berawal dari Nanobubble yang merupakan gelembung gas berukuran nano yang bertahan lebih lama dan menyebar lebih merata di dalam air. Karena teknologi ini, nanobubble dapat meningkatkan oksigen terlarut, mendukung ekosistem perairan, dan membersihkan air dari kontaminan serta polutan berbahaya gelembung ultra halus,” ucapnya.

Aris memaparkan, tentang Ultra fine bubble merupakan gelembung halus memiliki diameter kurang dari 1 µm. Proses pembentukan UFB dapat menyebabkan terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) merangsang perkecambahan endogen dan berperan penting dalam proses perkecambahan biji.

“Fine Bubble dengan ukuran yang sangat kecil dalam air. Gelembung halus ini memiliki luas permukaan besar, menciptakan efisiensi tinggi dalam transfer oksigen ke air dan Micro Bubbles merupakan gelembung-gelembung kecil, sebagian kecil dari ukuran gelembung pusaran biasa. Sifat kecilnya memungkinkannya tetap berada di dalam air lebih lama, melekat pada racun-racun dan membawanya keluar dan masuk ke dalam air,” pungkasnya.

Menurut dia, teknologi ultrafine bubble terbukti efektif dalam meningkatkan kecepatan perkecambahan benih, termasuk pada benih padi, bawang putih, dan tanaman hortikultura lainnya.

“Selain itu pada sistem agri-aqua farming, fine bubble dapat meningkatkan kualitas air, memperbaiki suplai oksigen terlarut, dan mendukung pertumbuhan ikan atau udang dalam kepadatan tinggi,” imbuhnya.

Dia menambahkan, finebubble dengan tambahan ozon juga sangat potensial untuk pascapanen, seperti pada proses pencucian cabai, di mana residu pestisida dapat dikurangi secara signifikan dan masa simpan produk meningkat lebih dari dua kali lipat. Teknologi ini juga telah digunakan untuk pengolahan limbah tambak udang dan air irigasi, menghasilkan perbaikan kualitas air yang memenuhi standar lingkungan.

“Jadi kesimpulannya adalah, teknologi finebubble merupakan inovasi berbasis sains terapan yang sangat potensial untuk diterapkan secara luas dalam mendukung sistem pertanian dan akuakultur berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Aris. (*)

Read more

Local News