PanenTalks, Yogyakarta – Sebulan penuh pengabdian dan gotong royong TNI bersama rakyat dalam gelaran Operasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta telah resmi berakhir hari ini, Rabu (4/6).
Kegiatan yang dimulai sejak 6 Mei lalu ini tak hanya menorehkan jejak pembangunan infrastruktur vital, namun juga melampaui target yang ditetapkan, membawa angin segar bagi kemajuan desa.
Di Kabupaten Bantul, khususnya di Padukuhan Karangtalun, Wukirsari, Imogiri, hasil TMMD ini begitu nyata dan membanggakan. Jalan tembus yang menghubungkan Wukirsari ke Becici kini mulus terbentang, memangkas jarak dan waktu tempuh.

Pembangunan cor blok jalan sepanjang 280 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 12 cm menjadi urat nadi baru yang siap menggerakkan roda perekonomian lokal. Tak hanya itu, dua talud kokoh dengan panjang 25 meter (tinggi 1,5 meter) dan 30 meter (tinggi 2,5 meter) kini berdiri menjaga stabilitas tanah.
Infrastruktur air pun tak luput dari sentuhan TMMD. Pemasangan gorong-gorong di tiga titik krusial serta pembangunan saluran air sepanjang 27 meter dengan tinggi 1 meter dan lebar 80 cm memastikan drainase yang lebih baik.
Lebih dari sekadar fisik, TMMD ini juga menyentuh hati dengan merenovasi lima unit rumah tidak layak huni (RTLH), memberikan harapan dan kehidupan yang lebih baik bagi warganya.
Yang lebih menggembirakan, TMMD Sengkuyung Tahap II ini menorehkan “over prestasi”! Di luar rencana awal, proyek tambahan berupa cor blok jalan sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 12 cm berhasil diselesaikan, menunjukkan dedikasi luar biasa dari seluruh pihak yang terlibat.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul sekaligus Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Hermawan Setiaji, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. “Saya berharap, seluruh hasil pembangunan ini dapat dirawat dengan baik dan berdampak bagi perekonomian masyarakat sekitar,” tuturnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul sekaligus Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Hermawan Setiaji, mengapresiasi pelaksanaan TMMD Tahap II Tahun 2025 yang sudah terealisasikan sesuai rencana.
“Saya berharap, seluruh hasil pembangunan ini dapat dirawat dengan baik dan berdampak bagi perekonomian masyarakat sekitar. Semoga apa yang telah kita bangun bersama ini dapat dipelihara dan dirawat sehingga memiliki masa pakai yang panjang,” imbuhnya.
Program TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 di Bantul didukung dengan pembiayaan bantuan keuangan Pemerintah Kabupaten sebesar Rp300 juta melalui APBKal Wukirsari, hibah pemerintah DIY sebesar Rp75 juta melalui LPMK Wukirsari dan APBKal Wukirsari senilai Rp25 juta.
Di Kabupaten Gunungkidul, pembangunan difokuskan di Padukuhan Ngunut Lor, Kalurahan Kelor, Kapanewon Karangmojo. Program TMMD ke-124 Sengkuyung Tahap II ini dilaksanakan oleh Kodim 0730/Gunungkidul, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, menjelaskan kegiatan TMMD kali ini berhasil menyelesaikan seluruh target, baik fisik maupun nonfisik.
“Untuk sasaran fisik utama, kami menyelesaikan pembangunan cor rabat jalan sepanjang 569 meter dengan lebar 3 meter dan ketebalan 12 sentimeter,” ujar Roni.
Selain itu, tim TMMD juga membangun talud sepanjang 253 meter, merehab satu unit rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga bernama Fajar Nurohman, serta membangun satu unit plat deker berukuran panjang 4 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 0,2 meter.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menilai program ini sangat bermanfaat dan layak untuk terus dilanjutkan. Menurutnya, TMMD tidak hanya menyasar pembangunan fisik di pedesaan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya semangat gotong royong.
“Program ini sangat tepat sasaran, karena menjangkau langsung kebutuhan masyarakat hingga tingkat padukuhan. Saya berharap ke depan anggaran dari APBD untuk TMMD bisa ditingkatkan dua kali lipat agar cakupannya semakin luas,” ujar Joko.
Di Kota Yogyakarta, program TMMD Sengkuyung dilaksanakan oleh Kodim 0734 Kota Yogyakarta di wilayah Kemantren Wirobrajan.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah sasaran fisik menjadi fokus program TMMD. Di antaranya adalah pengecoran jalan inspeksi sepanjang 65 meter dengan lebar 3,4 meter, pemasangan railing pagar besi sepanjang 65 meter dan tinggi 1,2 meter, serta plesterisasi rumah terdampak seluas 78 m².
Tak hanya itu, kegiatan lain yang juga dilakukan adalah pembangunan Balai RW 08 di Kelurahan Pakuncen dan rehabilitasi 10 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kodim 0734, Letkol Inf Arif Setiyono, menegaskan pentingnya kesinambungan program 3M (Mundur, Munggah, Madhep Kali) sebagai bagian dari pembangunan terintegrasi di Kota Yogyakarta.
“Hasil TMMD Sengkuyung Tahap II yang meliputi pengecoran jalan di Kampung Gampingan, Kelurahan Pakuncen ini sangat memuaskan. Selain itu, untuk pembangunan Balai RW 08 juga kini bisa digunakan sebagai tempat interaksi sosial warga. Tak hanya itu, kami juga mengunjungi salah satu RTLH di Patangpuluhan yang tentunya rumah yang dihuni dapat memberikan rasa nyaman,” ungkapnya. (*)
Editor: Rahmat