Sabtu, September 27, 2025

Toleransi Bersemi dalam Srawung KobaRun Yogyakarta

Share

PanenTalks, Yogyakarta – .Semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama bergelora dalam kemeriahan Srawung KobaRun, sebuah ajang lari santai yang sukses memukau di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta, Sabtu pagi.

Mengusung konsep “lari lintas budaya dan lintas iman”, acara ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan sebuah deklarasi nyata akan indahnya persatuan di tengah keberagaman.

Ratusan peserta tumpah ruah menempuh rute sejauh 3K dan 5K, memulai perjalanan inspiratif dari Jalan I Dewa Nyoman Oka. Setiap langkah membawa mereka menyusuri jejak sejarah Kota Pelajar, melewati ikon-ikon legendaris seperti Stadion Kridosono, SMA Bopkri 1, melintasi Jalan Jenderal Sudirman yang ikonis, hingga menyingkap kisah di balik dinding Museum Sandi.

Namun, yang membuat Srawung KobaRun begitu istimewa adalah sentuhan spiritual yang memukau. Para pelari diajak meresapi makna kerukunan dengan melewati tiga rumah ibadah yang menjadi simbol toleransi di Kotabaru: Masjid Syuhada, Gereja Katolik Santo Antonius Padua, dan Gereja Kristen HKBP Kotabaru.

Keseruan Swarung KobaRun. (dok:pemkotyogya)

Momen ini menjadi pengingat kuat bahwa perbedaan adalah kekayaan, bukan penghalang.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang dengan bangga membuka acara ini melalui flag off, menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini.

“Kegiatan semacam ini sangat penting untuk terus menumbuhkan semangat kebersamaan dan persatuan, khususnya di tengah masyarakat perkotaan yang majemuk,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah. Srawung KobaRun bukan hanya tentang mencapai garis finis, tetapi tentang membangun jembatan persaudaraan dan merayakan indahnya hidup berdampingan.

Yang tak kalah penting, event ini menjadi bagian dari upaya mempererat toleransi antarumat beragama sekaligus mempromosikan kawasan bersejarah sebagai destinasi wisata aktif.

“Saya kira kegiatan yang sifatnya kebersamaan antarumat beragama sangat penting. Dan di Kotabaru ini, simbol toleransi secara fisik sangat nyata, karena ada masjid, ada gereja Katolik, dan gereja Kristen yang berdampingan. Hari ini kita bersatu dalam keadaan damai, tentram, dan sehat,” ujar Wali Kota.

Ketua Pelaksana Srawung KobaRun, Stevanus Bagas Anggito Suryo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi tiga rumah ibadah yang berada di kawasan Kotabaru. “Kami berkolaborasi membuat acara yang bisa mencakup semua kalangan,” ungkapnya.

Selain kegiatan lari, Srawung KobaRun juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya seperti macapat dan tari tradisional dari Sanggar Budaya Omah Kotabaru, sesi senam Zumba, serta penampilan musisi oleh Nufi Wardhana. Acara ini juga menyediakan berbagai tenant UMKM sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi lokal.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia, yang semuanya turut berpartisipasi dengan penuh semangat dan antusiasme.

Salah satu peserta, Mutiara Intan, mengaku sangat menikmati pengalaman mengikuti fun run tersebut.

“Senang sekali bisa ikut event ini. Rutenya menyenangkan, dan banyak melintasi bangunan heritage. Seru sih!” katanya. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News