PanenTalks, Jakarta-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Perumda Sarana Jaya terus mempercepat pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Tanah Abang, Jakarta. Kawasan yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil dan pakaian itu akan disulap menjadi pusat ekonomi baru dengan fasilitas modern dan terintegrasi.
Direktur Utama Perumda Sarana Jaya, Andira Reoputra, mengatakan pengembangan Tanah Abang akan dilakukan lebih masif lagi. “Kami Sarana Jaya mendapat penugasan untuk mengelola kawasan tersebut di Tanah Abang. Jadi pasar tetap kita kembangkan, tapi nanti akan ada ekonomi Tanah Abang yang baru, New Tanah Abang,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Menurut Reoputra, konsep pengembangan tidak hanya berfokus pada sektor perdagangan, tetapi juga meluas ke transportasi, ekonomi kreatif, hingga logistik dan pergudangan. Kawasan TOD Tanah Abang juga telah menunjukkan hasilnya, salah satunya dengan hadirnya jembatan penyeberangan multiguna (JPM) yang langsung terhubung ke Stasiun KRL Tanah Abang.
“Udah ada TOD, karena kita sudah punya aset di sana. Kita sudah punya jembatan penyeberangan multiguna atau JPM untuk stasiun KRL, jadi salah satu bukti bahwa kita sudah bergerak membangun TOD,” lanjutnya.
Selain JPM, Sarana Jaya juga tengah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, termasuk pembangunan food hub. Fasilitas ini diharapkan menjadi pelengkap aktivitas jual-beli di kawasan JPM yang selama ini didominasi oleh pedagang pakaian.
“Memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk berkolaborasi, baik itu untuk meningkatkan ekonomi warga Tanah Abang, kita akan bangun food hub. Karena yang di jembatan penyeberangan multiguna itu jualan pakaian, nah sekarang untuk makanannya kita bangun food hub,” jelas Reoputra.
Ke depan, kawasan TOD Tanah Abang juga akan dilengkapi dengan hunian vertikal, fasilitas komersial, serta area logistik dan pergudangan. Sarana Jaya disebut telah mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah untuk mengelola kawasan ini secara terintegrasi bersama sejumlah BUMN, termasuk PT KAI.
“Rusun harapannya ada, komersial, logistik juga ada, pergudangan yang satu padu di situ, tentunya dengan BUMN KAI. Kalau secara penugasan, kami diatur dalam pergub, ada penugasan pengembangan TOD kawasan Tanah Abang,” pungkas Reoputra.
Dengan pengembangan yang terencana ini, Tanah Abang tidak hanya akan dikenal sebagai pusat tekstil terbesar di Indonesia, tetapi juga sebagai kawasan bisnis modern yang menyatukan hunian, transportasi, dan ekonomi kreatif dalam satu kesatuan terintegrasi.

