PanenTalks, Bantul – Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar acara Transmigrasi Fest & Culture 2025 di Lapangan Paseban Bantul, Sabtu, 9 Agustus 2025. Kegiatan bertujuan dalam rangka sosialisasi dan edukasi program baru transmigrasi kepada masyarakat.
Pemkab mengemas kegiatan tersebut dalam pagelaran kebudayaan. Yakni berupa pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, dengan lakon Bimo Labuh yang di dalangi oleh Ki Geter Pramuji dan Ki Gadhing Pawukir.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan Kabupaten Bantul merupakan daerah yang turut aktif dalam mengikuti dan mengirimkan SDM. Transmigrasi Fest & Culture 2025 juga mendorong Kabupaten Bantul menyiapkan tenaga-tenaga terampil untuk mengikuti transmigrasi.
Oleh karena itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berkomunikasi dan berbenah menyiapkan para transmigran. Salah satunya dengan menyediakan pelatihan dan sosialisasi bagi para transmigran yang akan berangkat.
“Kita juga selalu aktif memberikan sosialaisasi terkait program transmigrasi bagi masyarakat. Serta pelatihan agar warga yang kita kirim terbekali dengan ilmu yang memadai dan siap,” kata Abdul Halim menegaskan.
Bupati juga mengatakan bagi warga Bantul yang mau mengikuti program transmigrasi, Pemkab Bantul menyediakan uang saku sebesar Rp 15 juta untuk satu kepala keluarga.
Lima Program Unggulan
Sementara itu, Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia sebagai lembaga leading dalam menyusun program transmigrasi, saat ini telah meluncurkan lima program unggulan yaitu 5T.
Lima program ini kata Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin, yaitu: Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusa, dan Transmigrasi Gotong Royong.
“Transmigrasi baru adalah transformasi transmigrasi dengan slogan transmigrasi kesejahteraan untuk semua. Artinya yang berangkat sejahtera dan masyarakat setempat juga sejahtera,” ujar Sigit.
Sigit juga berharap Bantul terus menciptakan insan-insan yang cerdas. Yang nantinya dapat menjadi pionir SDM unggul setelah keluar dari Bumi Projotamansari. (*)