PanenTalks, Buleleng– Turyapada Tower, menara multifungsi yang diproyeksikan menjadi ikon wisata kelas dunia, semakin dekat dengan penyelesaiannya.
Gubernur Bali, Wayan Koster, baru-baru ini optimistis menyatakan pembangunan tahap kedua berjalan lancar dan destinasi baru di Desa Pegayaman, Buleleng, ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2026.Turyapada Tower bukan sekadar menara pemancar; ia adalah visi pariwisata modern yang baru.
Berdiri tegak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, menara ini menawarkan “surganya panorama”: pengalaman visual 360 derajat yang tak tertandingi.
Dari puncaknya, pengunjung akan disuguhi pemandangan lengkap yang mencakup hamparan laut, perbukitan hijau, hutan tropis, hingga keindahan tiga danau kembar ikonik Bali—Buyan, Tamblingan, dan Beratan—sekaligus.Fasilitas Mewah dan Koneksi ke Alam
Untuk menunjang pengalaman kelas dunia ini, pembangunan tahap kedua menelan anggaran fantastis, mencapai Rp 270 miliar. Infrastruktur yang dibangun tidak main-main:
Akses Jalan dan Area Komersial: Pembangunan akses jalan penghubung, area parkir berkapasitas 200 mobil, sentra UMKM lokal, restoran, dan ruang komunal. *
Sebuah gondola sepanjang 1,1 kilometer akan membawa wisatawan melintasi lanskap alam yang memukau, menghubungkan area tower dengan pemandangan sekitar.
Gubernur Koster menjanjikan tower ini akan menjadi “destinasi healing baru,” sebuah spot yang setara dengan menara ikonik global seperti Tokyo Tower atau Toronto Tower, tetapi dengan keunikan lanskap alam Bali.
Lebih dari sekadar daya tarik turis, Turyapada Tower memiliki fungsi strategis sebagai pusat infrastruktur penyiaran di Pulau Dewata.
Saat ini, 22 stasiun televisi telah menggunakannya, dan 10 stasiun lagi dijadwalkan bergabung pada 2028. Keberadaannya secara fundamental memperkuat jangkauan siaran di seluruh Bali.Secara ekonomi, proyek ini diproyeksikan menjadi magnet baru pertumbuhan pariwisata Bali Utara.
Kehadiran kawasan penunjang—seperti restoran dan area UMKM—diharapkan memberikan dampak langsung pada ekonomi lokal masyarakat Buleleng.Komitmen pada Kelestarian LingkunganMeskipun modern, pembangunan Turyapada Tower tetap berpegangan pada filosofi Bali.
Gubernur Koster menegaskan, kawasan hijau di sekitarnya akan dipertahankan sepenuhnya. Pohon-pohon asli akan dijaga, dan penataan taman hanya akan menggunakan tumbuhan lokal agar selaras dengan lingkungan.
“Ini sejalan dengan visi pembangunan Bali yang berlandaskan Sad Kerthi, dari Danu Kerthi hingga Wana Kerthi,” tegas Koster.
Dengan sentuhan desain modern yang didukung masukan tokoh seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan komitmen kuat pada kelestarian alam, Turyapada Tower tidak hanya akan mengubah skyline Buleleng, tetapi juga mempertegas posisi Bali Utara sebagai pusat pariwisata masa depan.(*)