Sabtu, September 27, 2025

Ubi Desa-desa di Bogor Tembus Pasar Internasional

Share

PanenTalks, Bogor – Upaya penguatan potensi ekonomi pedesaan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan hasil signifikan. Sebanyak lima desa di wilayah tersebut berhasil melakukan ekspor perdana 10 ton komoditas ubi ke Malaysia dan Singapura.

Pencapaian ini merupakan bagian dari pengembangan ekosistem bisnis ubi berbasis masyarakat yang dibangun melalui kolaborasi strategis antara berbagai pihak.

Pelepasan ekspor ini sebelumnya telah dilaksanakan di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University pada 22 Juli lalu, menjadi tonggak penting bagi sektor pertanian lokal.

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah pusat dan daerah, akademisi, serta pelaku usaha yang terlibat dalam inisiatif ini.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI menyatakan apresiasi tinggi atas keberhasilan ekspor ini.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum pendorong perluasan pasar ekspor bagi produk pertanian Indonesia ke depannya, sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi nasional dan daerah.

Perwakilan pihak swasta yang terlibat dalam program ini juga menegaskan komitmen mereka dalam mendampingi masyarakat desa agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha dianggap sebagai kunci utama dalam menghadirkan produk bernilai tambah dari desa. Melalui inisiatif ekspor komoditas ubi ini, diharapkan dapat terbuka akses pasar yang lebih luas dan semakin memperkuat rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir.

Program ini merupakan hasil kolaborasi intensif antara berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, serta pemerintah daerah dan kementerian terkait. Melalui pendekatan ekosistem bisnis, petani dari lima desa yang terlibat mendapatkan pendampingan komprehensif, mulai dari budidaya terstandar, pengolahan pasca panen, hingga akses pasar lokal dan ekspor.

Produk yang diekspor mencakup beragam varietas ubi, seperti ubi ungu, ubi madu, ubi beniazuma, dan ubi oranye, serta produk olahan seperti keripik, selai, dan pasta ubi.

Hingga saat ini, data menunjukkan bahwa program ini telah berhasil mengekspor lebih dari 65 ton ubi ke Malaysia dan Singapura, dengan rata-rata pengiriman 10–13 ton per bulan.

Mayoritas hasil panen petani (90%) berhasil terserap oleh pasar, dan separuhnya (50%) di antaranya telah memasuki pasar ekspor. Inisiatif ini juga berkontribusi positif terhadap penciptaan 160 lapangan kerja baru serta peningkatan pendapatan petani hingga 100%.

Dukungan terhadap penguatan ekosistem ekonomi berbasis desa melalui inisiatif semacam ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan nasional.

Program-program serupa telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan ekonomi pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

Read more

Local News