PanenTalks, Semarang – Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang berhasil memanen ubi jalar 50 kg dan terung 30 kg.
Dinas Pertanian berperan sebagai pendamping dalam kerjasama melaksanakan Program Ketahanan Pangan di Lapas. Sedangkan CV. Sedangkan, Bintang Permana merupakan perusahaan di bidang pertanian akan menerima hasil panen Lapas.
“Panen tersebut merupakan kerja keras dari petugas dan WBP. Dibutuhkan waktu sekitar lima bulan hingga ubi tersebut panen,” ungkap Kepala Lapas Semarang, Fonika Affandi, Jumat 13 Juni 2025.
Dia melanjutkan, Bintang Permana siap membeli hasil panen tersebut. Hasil penjualan akan berguna untuk menggarap lahan kembali, meregenerasi pertanian. Selain itu, memberikan premi kepada WBP (warga binaan pemasyarakatan) yang menggarap.
“Kerjasama ini kita fokuskan dalam program ketahanan pangan sekaligus pembinaan kemandirian bagi WBP,” kata Fonika.
Dia melanjutkan, Lapas turut mendukung program nasional ketahanan pangan. Sebagai bagian dari strategi pembinaan kemandirian menyentuh langsung aspek kesejahteraan warga binaan.
Kegiatan seperti ini merupakan wujud dari komitmen dalam mendukung penuh program ketahanan pangan nasional.
Pihaknya berharap para warga binaan dapat meningkatkan keterampilan serta pengetahuan bermanfaat. Dalam hal ini, bidang pertanian dan peternakan.
Program ini, kata dia, memiliki nilai strategis dalam memastikan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan pangan cukup, aman, dan bergizi. Tujuannya dapat mencukupi kebutuhan dalam lapas maupun sebagai bekal keterampilan warga binaan saat kembali ke masyarakat.
Lapas Semarang memberi pendampingan Program Ketahanan Pangan di wilayah Jawa Tengah. Kegiatan itu menjadi langkah strategis dalam merealisasikan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam memberdayakan warga binaan melalui pembinaan kemandirian produktif. (*)