PanenTalks, Yogyakarta – UGM (Universitas Gadjah Mada) tergabung Universitas 21 (U21), jejaring universitas global, meluncurkan laporan bertajuk U21 Disability Inclusion Mapping Project.
Penyusun laporan Profesor Paul Harpur dari The University of Queensland dengan menggandeng 30 rekan penulis dari berbagai universitas anggota U21.
Perwakilan UGM Dr. Wuri Handayani berkontribusi dalam dua sub-bab laporan. Meliputi sub-bab berjudul Universities acting collectively to champion disability inclusion. Lalu, System Change: From reasonable adjustments to universal design.
“Kami mengisi kuesioner kualitatif berisi pertanyaan seputar kebijakan, pelaksanaan dan tantangan dalam mendukung mahasiswa disabilitas di kampus,” kata Ketua Unit Layanan Disabilitas (ULD) UGM, Senin 23 Juni 2025.
Lalu, U21 menyusun laporan dan memberi kesempatan memilih bagian agar dapat menganalisa lebih lanjut.
Salah satu kontribusi UGM adalah sistem layanan bagi mahasiswa disabilitas di ULD. Di antaranya, mahasiswa disabilitas menyatakan status sejak awal. Tujuannya dapat melakukan asesmen kebutuhan secara individual. ULD merancang akomodasi pembelajaran layak dan sesuai.
Perhatian terhadap disabilitas di UGM menyasar dosen dan tenaga kependidikan. Namun, Wuri mengakui, dukungan bagi staf penyandang disabilitas perlu peningkatan.
“Kita perlu memiliki data akurat dan lengkap mengenai keberadaan dosen dan tenaga kependidikan penyandang disabilitas,” kata dia.
Dia menilai, disabilitas bukan hanya kondisi sejak lahir sehingga pendekatan harus inklusif dan dinamis.
Wuri berharap laporan menjadi awal dari kerja bersama lintas kampus dalam membangun lingkungan pendidikan tinggi lebih inklusif.
Ia menekankan pentingnya berbagi praktik baik antar universitas dan menjadikan sebagai acuan meningkatkan layanan masing-masing.
Pakar internasional di bidang hak disabilitas dan kebijakan pendidikan tinggi, Profesion Harpur menyampaikan, laporan menyatukan pandangan dari berbagai negara melihat posisi penyandang disabilitas.
“Universitas membuka jalan bagi individu untuk berkembang dan menyediakan sumber daya manusia bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” ungkap dia. (*)
Editor : Hendrati Hapsari