PanenTalks, Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada mewujudkan kerja sama Massachusetts Institute of Technology, Regional Entrepreneurship Acceleration Program (MIT-REAP) mendorong hilirisasi penelitian teknologi mendalam.
Guru Besar Fakultas Teknik UGM, Prof.Dr.Eng. Ir. Deendarlianto, ST, M.Eng., mengatakan, kolaborasi ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan kualitas penelitian. Meliputi bidang perkembangan teknologi, AI, energi terbarukan dan teknologi kesehatan.
“Jadi kita mengkaji teknologi masa depan berdasarkan program R&D yang kuat. Bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk UGM dapat undangan oleh 17 industri untuk berkolaborasi,” tutur Deendarlianto.
Champion MIT-REAP Indonesia, Prof. Nizam menekankan, pentingnya penelitian teknologi mendalam (deep tech ) untuk kemajuan pembangunan di Indonesia. Hal ini bertujuan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan lestari-berkelanjutan.
Syarat utama terwujudnya penelitian mendalam berdampak sinergi gotong-royong antara kampus dan industri.
Program MIT-REAP, kata Deen, tekanan deep tech, adalah isu-isu teknologi kini dan masa depan. Seperti Artificial Intelligence (AI) untuk kehidupan sehari-hari, green producer sampai pemanfaatan potensi alam sebagai energi terbarukan.
Hasil penelitian akan menjadi akar utama untuk melahirkan startup akan mendukung kemajuan industri dan masyarakat di Indonesia.
“Kita bertekad membangun roadmap terintegrasi antara UGM dengan industri. Jadi ini merupakan kesempatan penting,” papar Deendarlianto.
Menurutnya, potensi pasar dari berbagai produk hasil penelitian sebetulnya cukup besar. Namun, PT menggandeng industri membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Efektivitas dan efisiensi dari sistem otomasi AI dapat sebagai sistem kontrol atas pembangkit listrik. Ke depan, potensi pemadaman listrik (mati listrik) akan lebih minimal.
Dalam waktu dekat, kata Deen, pihak UGM akan berkunjung ke MIT melalui program MIT REAP dalam mendukung kerja sama penelitian mengedepankan teknologi sebagai dasar utama.
Project Manager MIT REAP di Indonesia, Marina Kusumawardhani, menyatakan, kolaborasi penelitian-industri inisiasi oleh Fakultas Teknik UGM mengesankan.
“Walau harapannya, ke depan proses tersebut bisa baku di dalam UGM, dan juga di dalam MIT. Sehingga tidak hanya 17 tetapi ratusan industri dan penelitian sebelumnya,” kata dia. (*)