Senin, Juni 16, 2025

UGM Perkuat Ketahanan Pangan Bali dengan Inovasi Pertanian

Share

PanenTalks, Badung – Kehadiran mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam program KKN-PPM diharapkan bisa memperkuat ketahanan pangan melalui inovasi pertanian berkelanjutan.

Sebanyak 29 mahasiswa pilihan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah tiba di Desa Belok Sidan dan Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali, membawa semangat perubahan dan inovasi.

Selama hampir dua bulan, mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, tim KKN-PPM UGM ini akan menjadi garda terdepan dalam upaya penguatan ketahanan pangan lokal, sembari mengukir potensi pariwisata berkelanjutan.

Dengan mengusung tema “Inovasi Pertanian dan Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi dan Kemandirian dalam Mengoptimalkan Smart Branding”, para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu – sains, teknologi, agro, sosial humaniora, dan medika – ini tidak hanya datang untuk belajar, tetapi untuk bertindak.

Fokus utama mereka adalah mengoptimalkan komoditas pertanian unggulan, memastikan hasil bumi desa ini dapat mencukupi kebutuhan lokal dan bahkan menopang ketersediaan pangan yang lebih luas.

Pihaknya berharap kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di Desa Belok Sidan dan Pelaga.

“Melalui kolaborasi bersama pemerintah desa dan masyarakat lokal, kami ingin turut mendorong agar desa-desa ini semakin dikenal luas berkat potensi yang luar biasa yang mereka miliki, khususnya dalam penguatan sektor pertanian,” tegas Ghifari Ash-Shiddiqy F. Syofian, Koordinator Mahasiswa Bagian Unit.

Didukung penuh oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., program ini dirancang untuk menjadi katalisator bagi kemandirian pangan desa.

Melalui pendekatan smart branding berbasis digital dan partisipatif, komoditas pertanian lokal akan diperkenalkan lebih luas, membuka peluang pasar yang lebih besar dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Antusiasme menyambut kehadiran mahasiswa UGM terasa begitu kuat di Desa Belok Sidan dan Pelaga. Masyarakat dan pemerintah desa siap bahu-membahu, menyadari bahwa kolaborasi ini adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih kokoh, dimulai dari kedaulatan pangan di tingkat desa.

Kehadiran para pahlawan muda ini diharapkan tidak hanya memantik semangat baru dalam pengelolaan potensi lokal, tetapi juga menjadi fondasi bagi ketahanan pangan Bali yang lebih kuat dan berkelanjutan. (*)

Read more

Local News