PanenTalks, Yogyakarta – Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta meresmikan dua pusat studi baru yaitu Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) serta Center of Immersive Technology and Creative Innovation (CITACI).
Kehadiran dua pusat studi menunjukkan kepekaan UKDW terhadap tantangan zaman. Selain itu, meningkatnya kebutuhan akan solusi damai dalam masyarakat plural dan dinamis. Pentingnya penguasaan teknologi mutakhir humanistik dan kreatif.
PSPP memasuki fase baru dengan semangat lebih terfokus dan strategis meski sudah berdiri sejak 1986. Dalam konteks sosial-politik semakin kompleks, keberadaan PSPP sebagai pusat unggulan dalam penelitian, pendidikan, dan advokasi di bidang perdamaian.
Ketua PSPP, Pdt. Dr. Jozef MN. Hehanussa, M.Th. mengatakan, pendekatan lintas ilmu mengintegrasikan teologi, ilmu sosial, politik, hingga budaya, memperkuat kapasitas masyarakat. Dalam hal ini, mengelola konflik dan membangun dialog konstruktif.
“PSPP merupakan lembaga pionir UKDW dalam mengembangkan budaya damai berdasarkan nilai-nilai teologis dan sosial kontekstual dalam masyarakat Indonesia beragam,” jelas Dr. Hehanussa.
CITACI Merespons Perkembangan Teknologi Digital dengan Inovasi Kolaboratif
UKDW meluncurkan Center of Immersive Technology and Creative Innovation (CITACI) sebagai pusat kolaborasi dan kreasi digital. Hal ini menyikapi kemajuan teknologi imersif seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Extended Reality (XR), hingga Metaverse,
Ketua CITACI, Dr. Antonius Rachmat Chrismanto, S.Kom., M.Cs. mengatakan, tujuan mengembangkan ekosistem teknologi digital untuk membawa nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
“CITACI menjadi wadah kolaborasi antardisiplin yang menggabungkan keahlian di bidang teknologi informasi, desain, arsitektur, kesehatan, hingga ekonomi,” kata dia.
Dia melanjutkan, CITACI akan menghasilkan karya-karya digital kreatif relevan, bermakna, dan berdaya saing di level nasional maupun global.
CITACI, kata dia, dapat memfasilitasi inovasi berbasis riset, mempertemukan dunia akademik dengan industri kreatif, dan menjadi pionir dalam pengembangan teknologi imersif aplikatif di berbagai sektor. (*)