Sabtu, September 27, 2025

UMKM Sorgum Buktikan Pangan Lokal Bisa Tembus Pasar Modern

Share

PanenTalks, Jakarta-Di Desa Kalikacang, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, sebuah UMKM bernama Sueer Sorgum tengah menunjukkan bahwa pangan lokal mampu bertransformasi menjadi produk modern yang sehat dan diminati masyarakat luas.

Berbagai inovasi lahir dari tangan pelaku usaha ini, mulai dari mie sorgum, ciki, bubur instan, hingga kecap dan gula sorgum. Kehadiran produk ini menjadi bukti bahwa sorgum tidak hanya bernilai sebagai bahan pangan alternatif, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar modern.

Badan Pangan Nasional (NFA) pun turun langsung memberikan dukungan. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, mengatakan, “Sorgum adalah komoditas yang sangat potensial. Tidak hanya sebagai sumber pangan alternatif karbohidrat, tetapi juga memiliki nilai gizi tinggi dan bisa diolah menjadi produk modern yang diminati generasi muda. UMKM seperti Sorgum Sueer membuktikan bahwa inovasi lokal mampu memperkuat diversifikasi pangan kita.”

Ia menegaskan bahwa dukungan NFA tidak berhenti pada bantuan alat produksi saja, tetapi juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia. “Kita ingin UMKM pangan lokal memiliki pemahaman yang lebih baik tentang standar mutu, keamanan pangan, hingga strategi pemasaran. Dengan begitu, produk mereka tidak hanya diterima di pasar lokal, tetapi juga berpotensi masuk ke pasar nasional bahkan internasional,” jelas Andriko.

Lebih lanjut, ia menambahkan, “Indonesia punya kekayaan pangan yang sangat beragam. Sorgum adalah salah satu contoh nyata bagaimana potensi lokal bisa menjadi solusi menghadapi tantangan ketergantungan pada satu komoditas utama. Bila UMKM seperti Sorgum Sueer bisa kita perkuat, ini akan membuka jalan bagi terciptanya kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.”

Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Hermawan, juga menyoroti keberhasilan produk ini. “Kami melihat varian produk Sueer semakin beragam, mulai dari mie sorgum, ciki, bubur instan, hingga kecap dan gula sorgum. Semua ini menunjukkan bagaimana pangan lokal bisa bertransformasi menjadi produk sehat, kreatif, dan berdaya saing,” ujarnya.

Pemilik usaha, Nurida, mengakui bahwa bantuan NFA telah membawa dampak besar bagi usahanya. “Sejak adanya fasilitasi peralatan, kapasitas produksi kami meningkat, tenaga kerja bertambah, dan jaringan pemasaran makin luas. Kami berkomitmen menjaga kualitas produk sekaligus mengenalkan sorgum sebagai pangan sehat yang bisa diterima berbagai kalangan,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya pengembangan pangan lokal. “Kita punya banyak potensi lokal yang bisa menjadi sumber pangan masa depan. Sorgum, singkong, sagu, dan jagung harus kita dorong agar tidak hanya dikonsumsi terbatas, tetapi juga menjadi produk komersial yang memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Melalui UMKM pangan lokal, kita bukan hanya memperkuat ketahanan pangan, tapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Kisah Sorgum Sueer di Lamongan menjadi contoh nyata bahwa inovasi, pendampingan, dan dukungan yang tepat dapat menjadikan pangan lokal sebagai kekuatan baru dalam menghadapi tantangan pangan global.

Read more

Local News