Selasa, Juni 24, 2025

UMKM Tak Boleh Stagnan Jika Ekonomi Ingin Tumbuh 8 Persen

Share

PanenTalks, Jakarta – Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Prersidential Communication Office/PCO) Noudhy Valdryno menyebut UMKM tidak bisa stagnan jika perekonomian Indonesia ingin tumbuh 8 persen.

“Tidak semua akan menjadi perusahaan besar, tapi setiap tahun harus ada yang naik level dan yang baru tumbuh,” ungkap dia mengutip laman infopublik, Minggu 24 Juni 2025.

Menurut dia, untuk mencapai ekonomi Indonesia 8 persen tidak hanya tercapai hanya dari satu sektor saja. Ada tiga jalur utama untuk mendorong pertumbuhan secara bersamaan.

Meliputi penguatan pertumbuhan perusahaan lokal berskala besar, meningkatkan aktivitas dan investasi perusahaan internasional di berbagai sektor dalam negeri dan mendorong UMKM Indonesia untuk terus naik kelas.

“Hal ini sebagai tugas besar yang membutuhkan sinergi lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif Kementerian Ketenagakerjaan,” ungkap dia.

Salah satu prioritas menciptakan siklus pertumbuhan UMKM berkelanjutan di berbagai wilayah.

Dia menyebutkan, kunci utama keberhasilan UMKM terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja menjadi agenda utama.

“Semua gagasan Presiden bermuara pada peningkatan kualitas SDM. UMKM tidak akan naik kelas tanpa SDM yang paham keuangan, bisnis, dan pengembangan usaha, bukan hanya soal pemasaran,” kata Noudhy.

Menurut Valdryno, negara maju sangat mendapat sokongan komponen bisnis. Idealnya tingkat kewirausahaan 12–15 persen, sedangkan Inonesia baru 3,0–3,5 persen.

Dalam kerangka tersebut, lanjut Noudhy, pembentukan dan penguatan UMKM adalah salah satu langkah utama memperkuat ekonomi nasional. Tantangan terbesar meningkatkan jumlah pelaku usaha di Indonesia adalah kualitas sumber daya manusia.

“Di negara maju, satu SDM berkualitas bisa menciptakan 10 hingga 50 lapangan kerja baru. Kita butuh efek multiplier ini,” ujar Noudhy.

Dia menekankan, UMKM berperan menciptakan kemandirian ekonomi. Lulusan muda sekarang lebih suka menciptakan lapangan kerja sendiri daripada menunggu lowongan.

Indonesia, kata dia, harus mengejar ketertinggalan dari negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand tengah berkembang pesat. (*)

Read more

Local News