PanenTalks, Bantul – Sebuah langkah strategis yang menandai tonggak sejarah baru dalam dunia pendidikan tinggi Muhammadiyah telah terukir. Untuk kali pertama, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjalin kemitraan erat dengan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini berlangsung pada Senin (16/6) di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana UMY Lantai 1, menjadi simbol komitmen bersama untuk saling mendukung dan berkembang.
MoU bersejarah ini ditandatangani oleh sosok-sosok kunci di kedua institusi: Slamet Riyadi, Wakil Rektor UMY Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan, serta Yayat Sujatna, Rektor ITB AD. Kemitraan ini bukan sekadar formalitas, melainkan pengejawantahan dari filosofi mendalam yang dipegang teguh UMY.
Dalam sambutannya, Slamet Riyadi menyoroti nilai-nilai luhur kemitraan yang dianut UMY, terangkum dalam filosofi “Tiga Ng”: Nggandeng (mengajak), Nggeret (menarik), dan Nggendong (menopang). “Filosofi inilah yang menjadi pijakan UMY dalam menjalin kolaborasi, termasuk dengan sesama Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), untuk dapat berkembang dan maju bersama,” tegas Slamet. Ungkapan ini menyoroti semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi landasan kolaborasi ini.
Lebih lanjut, kemitraan ini memiliki tujuan mulia: menggenjot kolaborasi di bidang riset. Fokus utama adalah sinergi dalam penyelenggaraan konferensi internasional bergengsi seperti International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) dan UMY Undergraduate Conference (UMYGrace). Melalui partisipasi aktif dalam program-program konferensi ini, kedua institusi optimistis dapat secara signifikan meningkatkan pemeringkatan dan reputasi akademik masing-masing di kancah nasional maupun internasional.
Kerja sama UMY dan ITB AD Jakarta ini diharapkan dapat membuka jalan bagi inovasi-inovasi baru dalam riset, melahirkan ilmuwan-ilmuwan muda berbakat, dan secara kolektif mengangkat martabat pendidikan tinggi Muhammadiyah. Ini adalah langkah maju yang akan membawa dampak positif jangka panjang bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, UMY juga menawarkan program pertukaran mahasiswa (student exchange), di mana mahasiswa ITB AD berkesempatan menjalani satu semester pembelajaran di UMY. Program ini diharapkan dapat memperluas pengalaman akademik dan jejaring antar-mahasiswa PTMA.
Rektor ITB AD, Yayat Sujatna, menyampaikan rasa syukur atas terjalinnya kerja sama ini, serta komitmennya untuk terus belajar dari UMY dalam berbagai aspek pengembangan institusi. “Meskipun secara usia ITB AD lebih tua, kami merasa masih banyak hal yang perlu dipelajari dari UMY,” ungkap Yayat.
Ia juga berharap bahwa penandatanganan MoU ini bukan hanya sekadar kunjungan dari Jakarta ke Yogyakarta, tetapi menjadi langkah awal untuk pembelajaran dan kolaborasi nyata.
“Ada banyak hal yang ingin kami pelajari dari keberhasilan saudara-saudara kami di UMY. Dan kami sangat terbuka jika Bapak dan Ibu bersedia mengarahkan agar hal tersebut dapat teraktualisasi di ITB AD,” tutupnya. (*)
Editor: Rahmat
