Selasa, Juni 17, 2025

UMY dan Kadin Kolaborasi Hilirisasi Inovasi Riset

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menunjukkan fokus yang kuat pada hilirisasi hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.

Sebagai bagian dari jaringan perguruan tinggi Muhammadiyah, UMY tidak hanya berinvestasi dalam pengembangan riset, tetapi juga berupaya untuk menghasilkan inovasi yang memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

Sebagai langkah konkret dalam mewujudkan tujuan ini, UMY bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan melakukan hilirisasi produk-produk riset yang dihasilkan, dengan harapan dapat mendukung kemajuan Kota Yogyakarta.

Bentuk kerja sama yang disepakati mencakup pelaksanaan riset secara bersama serta pengembangan produk yang berasal dari hasil penelitian dosen dan mahasiswa UMY.

Menurut Novi Caroko, Direktur Inovasi dan Hilirisasi UMY, universitas ini telah menghasilkan 243 paten inovasi. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah alat deteksi darah nifas bagi ibu setelah melahirkan.

“Alat ini merupakan inovasi yang lahir dari penelitian Dr. Elsye Maria Rosa, seorang dosen dari Program Studi Magister Keperawatan UMY. Produk deteksi darah nifas ini telah diproduksi oleh industri alat kesehatan dan menjadi satu-satunya inovasi serupa di Indonesia yang dikembangkan oleh tenaga pendidik UMY,” jelas Caroko pada hari Selasa (13/5) di Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center, yang terletak di kampus terpadu UMY.

Lebih lanjut, Caroko menyampaikan bahwa Kadin DIY menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan dan memfasilitasi pertemuan langsung antara para dosen UMY dengan para pelaku industri.

Dukungan ini terutama ditujukan untuk mempercepat proses hilirisasi produk-produk yang telah dipatenkan, sehingga inovasi tersebut dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Pernyataan ini disampaikan oleh perwakilan Kadin DIY dalam pertemuan audiensi dengan Direktorat Inovasi dan Hilirisasi UMY pada awal bulan Mei..

Kerja sama ini akan mempererat hubungan antara dosen UMY sebagai inovator dengan dunia industri di bidangnya masing-masing.

“Dengan demikian, produk paten tidak hanya berhenti pada sertifikat, tetapi dapat digunakan secara nyata di industri, khususnya di Yogyakarta, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Langkah konkret ini juga menjadi upaya UMY mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri, sehingga mereka memperoleh gambaran nyata tentang dunia kerja dan dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran secara langsung untuk memberikan manfaat bagi umat.

Dengan adanya kesepahaman ini, kami berharap hasil audiensi ini dapat segera ditindaklanjuti. Produk paten UMY diharapkan dapat berkontribusi memajukan industri di Yogyakarta.

“Kami juga berharap peluang kerja sama ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh dosen dan mahasiswa UMY untuk melahirkan inovasi-inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat,” tutup Caroko. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News