PanenTalks, Semarang – Universitas Diponegoro menggandeng PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT PLN (Persero) menghadirkan kolaborasi nyata mengubah potensi pesisir Demak menjadi kekuatan baru.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menekan pentingnya, peran UNDIP dalam menjalankan kegiatan sejalan dengan tagline, yakni UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat.
“Sebaik-baiknya lembaga adalah yang memberi manfaat bagi masyarakat. UNDIP berkomitmen agar seluruh aktivitas kampus tidak berhenti di ruang akademik, tetapi sampai ke masyarakat,” kata dia, Selasa 29 April 2025.
Penyerahan bantuan dalam rangka Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “Restorasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Laut dan Pesisir Utara Jawa Tengah” digelar di Ruang Sidang Rektor Universitas Diponegoro.
Dia melanjutkan, bantuan diserahkan dalam program ini ditujukan untuk mendukung keberlangsungan lingkungan pesisir dan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen UNDIP dalam pengabdian kepada masyarakat, dengan fokus memberdayakan komunitas pesisir, khususnya di Kabupaten Demak,” kata dia,
Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Joko Hadi Widayat mengatakan, pemanfaatan limbah abu batubara (FABA) untuk pembangunan terumbu karang buatan. Program ini merupakan langkah inovatif dalam menjaga ekosistem sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
“FABA yang selama ini dianggap limbah, kini menjadi solusi yang laris manis di lapangan. Ini adalah bentuk nyata bagaimana limbah bisa memiliki manfaat luar biasa jika dikelola dengan tepat. Kerja sama dengan dunia akademik seperti UNDIP menjadi kunci kesuksesan program-program semacam ini,” jelas Joko Hadi Widayat.
General Manager Cabang Tanjung Emas Semarang, Hardianto mengatakan, kolaborasi ini telah menunjukkan dampak ekonomi nyata. Nilai dari program ini bisa dilihat dari dampaknya. Produk dari limbah ikan dahulu bernilai jual Rp2.500 kini bisa mencapai Rp10.000.
“Ini menunjukkan keberlanjutan dan potensi pemberdayaan ekonomi lokal yang kuat,” kata dia.
Bupati Demak, Eisti’anah mengatakan, pemerintah setempat tidak bisa berdiri sendiri dalam mengentaskan permasalahan di daerah terutama kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan.
“Dukungan dari akademisi dan industri sangat penting,” kat adia.
Dia berharap, program ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat membutuhkan. Ia juga menyoroti pentingnya program beasiswa dari UNDIP dan pendidikan sebagai solusi jangka panjang. (*)