Selasa, Juli 22, 2025

Upacara Ageng Warnai Puncak Peringatan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul

Share

PanenTalks, Bantul – Upacara Ageng menjadi puncak peringatan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul yang berlangsung di Lapangan Trirenggo, Minggu, 20 Juli 2025. Dengan berbalut adat Jawa, ratusan peserta upacara hadir dari seluruh Kabupaten Bantul.

Kirab pusaka Kyai Agnya Murni pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 20 Juli 2000 lalu mengawali rangkaian upacara. Agnya berarti perintah, dan Murni memiliki arti suci. Pusaka ini menjadi pengingat bagi Pemerintah Kabupaten Bantul untuk senantiasa menjalankan tugasnya dengan bersih dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Upacara Ageng juga menampilkan tarian kolosal berjudul Jiwo Bumi Jiwo Samudero dengan 100 penari dari siswa siswi SMKN 1 Kasihan. Tarian ini menggambarkan keselarasan harmoni antara manusia, alam dan spirit leluhur Bantul. Tarian ini juga menggambarkan kemakmuran agraris, keindahan alam Bumi Projotamansari, serta kekuatan jiwa kesatria yang selaras dengan tema hari jadi tahun ini.

“Bantul Bumi Satriya Sawiji Ambuka Kertaning Praja” menjadi tema Hari Jadi Bantul tahun ini. Dari tema tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih berharap seluruh warga Bantul dapat mewarisi jiwa kesatria dan juga karakternya yaitu greget, sawiji, golong gilik, sengguh, ora mingkuh.

“Alhamdulillah, hari ini kita telah melaksanakan peringatan yang paling sakral dari tradisi masyarakat Bantul, yaitu hari jadi Bantul ke-194, dengan tema Bantul Bumi Satriya Sawiji Ambuka Kertaning Projo,” tutur Bupati.

“Saya pastikan warga Bantul memiliki DNA satriya, sejarah yang menguatkan kesimpulan ini. Banyak warga Bantul yang dulu ikut berjuang untuk kemerdekaan,” kata dia melanjutkan.

Nawal Bupati Bantul

Salah satu inti dari Upacara Ageng adalah unjuk pelaporan yang terangkai dalam Nawala Bupati. Halim membacakan Nawala kepada Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Berikut ini laporan Nawala Bupati Bantul:
1. Sumber daya manusia yang unggul, sehat, cerdas, berkepribadian waras, wasis, waskita, dan juga terampil dalam penggunaan teknologi informasi.
2. Swasembada bahan pangan dan optimalisasi dalam upaya mengolah potensi daerah.
3. Lingkungan hidup yang bersih dan kelestarannya.
4. Masyarakat yang tanggap dan tangguh dari bahaya bencana.
5. Masyarakat yang selalu mengetengahkan hidup guyup rukun, nyawiji, greget , sengguh lan ora mingkuh. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News