Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menargetkan pengurangan sisa pangan (food waste) sebesar 3–5% per tahun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyediaan mobil penyelamatan pangan untuk mendukung distribusi dan pemanfaatan pangan berlebih.
“Fasilitasi ini diberikan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk mendorong pencapaian target penyelamatan pangan, yakni penyediaan mobil pendukung untuk penyelamatan pangan sebanyak 5 unit,” ujar Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (NFA), Sarwo Edhy dalam konsolidasi persiapan pemanfaatan mobil penyelamatan pangan di Provinsi Jawa Barat, Bandung, Selasa (30/4).
Sarwo menjelaskan bahwa mobil-mobil tersebut akan diserahkan kepada dinas terkait di daerah untuk dikelola secara optimal dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Dinas agar dapat memanfaatkan mobil secara optimal berkolaborasi dengan para pihak seperti hotel, retail, restoran, industri pangan dan bank pangan/penggiat penyelamatan pangan. Selain itu, daerah perlu menyiapkan biaya operasional, petugas pengelola, serta melaporkan aktivitas penyelamatan pangan melalui platform sbp.badanpangan.go.id,” jelasnya.
Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang akan menerima fasilitas ini. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Indriantari, menyambut baik inisiatif tersebut.
“Kami siap memanfaatkan mobil penyelamatan pangan berkolaborasi dengan mitra donatur maupun bank pangan atau penggiat penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat,” ujar Indriantari.
Ia juga menyampaikan bahwa komitmen Jawa Barat dalam penyelamatan pangan telah ditegaskan melalui kebijakan pemerintah provinsi.
“Kami sudah menindaklanjuti SE Gubernur Jawa Barat Nomor 103/Ks.11.02.01/Perek tentang Upaya Penyelamatan Pangan Untuk Pencegahan Food Waste dengan berbagai program aksi. Kami bekerja sama dengan mitra dari hotel, restoran, retail, dan bank pangan seperti Foodbank Bandung dan Foodbank of Indonesia,” ungkapnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, turut dilakukan kunjungan ke Foodbank Bandung, salah satu mitra aktif dalam penyelamatan pangan.
“Kami sangat mengapresiasi kebijakan dan aksi kolaborasi penyelamatan pangan yang dilakukan Badan Pangan Nasional dan DKPP Provinsi Jabar,” ujar Gumilang, Founder Foodbank Bandung.
Ia juga menyampaikan harapan ke depan agar pelaku penyelamatan pangan mendapatkan kepastian hukum. “Kami berharap agar ke depan ada perlindungan hukum bagi kami-kami selaku pelaku penyelamatan pangan,” tambahnya.
Pada hari yang sama, relawan Foodbank Bandung tengah melakukan penjemputan, pengolahan, dan penyaluran donasi pangan. Sebanyak 83 porsi makanan siap saji dan 192 produk bakery dari empat hotel dikumpulkan dan akan disalurkan ke sekolah nonformal anak jalanan di bawah naungan Yayasan Bagea.