Rabu, Juli 23, 2025

Urban Farming 2025: Jakarta Serius Hijaukan Kota Lewat Pertanian Kota

Share

PanenTalks, Jakarta-Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta kembali menggelar Festival Urban Farming yang kini memasuki edisi ke-4.

Festival Urban Farming 2025 berlangsung selama tiga hari, mulai 10 hingga 12 Juli 2025, di Gedung Nyi Ageng Serang, Setiabudi, Jakarta Selatan, mengusung tema “Sinergi Global Menuju Kota Hijau Berkelanjutan.”

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menegaskan bahwa pelaksanaan festival tahun ini jauh lebih serius dan strategis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Ini adalah Festival Urban Farming yang keempat. Untuk pertama kalinya, kegiatan ini sudah dianggarkan secara resmi dalam APBD. Ini menandakan keseriusan kami bahwa festival ini punya dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Hasudungan di lokasi acara.

Menurutnya, meskipun Jakarta merupakan kota metropolitan dengan keterbatasan lahan, urban farming bisa menjadi solusi nyata untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

“Saat ini, 98 persen pangan Jakarta berasal dari luar daerah. Hanya 2 persen yang berasal dari produksi lokal. Dengan meningkatnya urban farming, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan rumah tangga, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan produktif,” jelasnya.

Hasudungan menargetkan festival tahun ini akan menarik 1.000 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan. Salah satu kegiatan yang diprediksi menyedot banyak peserta adalah layanan sterilisasi kucing jantan gratis, yang diperkirakan akan diikuti sekitar 500 peserta.

“Kalau hanya dari peserta sterilisasi kucing saja sudah 500 orang. Itu belum termasuk pengunjung umum, tenan, panitia, dan pegawai KPKP. Artinya, ekspos dari kegiatan ini besar, dan minat masyarakat juga tinggi,” ucapnya.

Festival Urban Farming 2025 menghadirkan 50 tenan, termasuk 20 booth dari sponsor dan perusahaan pendukung, serta berbagai kegiatan interaktif seperti bazar hasil pertanian urban, pembagian bibit gratis, lomba-lomba edukatif, talkshow, dan layanan vaksinasi hewan.

Untuk menambah daya tarik, acara ini juga melibatkan sejumlah public figure yang dikenal peduli terhadap isu pertanian dan lingkungan, seperti Ramon Y Tungka, Tengku Tezi, dan Lola Maria.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, dan swasta dalam mendorong pertanian kota sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat urban,” tandas Hasudungan.

Festival terbuka untuk umum dan berlangsung setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Pemenang lomba urban farming dari lima kategori—RPTRA, rusun, sekolah, gedung, dan lahan kosong—akan diumumkan dalam pembukaan acara.

Read more

Local News