PanenTalks, Yogyakarta -Hari pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT tahun 2025 dilaksanakan pada hari ini, Rabu, 23 April 2025.
Menurut data panitia penyelenggara Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), jumlah pendaftar yang akan ikut UTBK mencapai 860.976 orang.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB Eduart Wolok menjelaskan bahwa UTBK-SNBT merupakan seleksi berbasis tes yang memungkinkan siswa tingkat akhir sekolah menengah atas (SMA) untuk memilih perguruan tinggi negeri (PTN) tanpa terikat wilayah domisili. Selain itu, calon mahasiswa bisa mengikuti tes secara fleksibel dengan memilih lokasi tes yang sesuai.

Calon mahasiswa yang telah terdaftar sebagai peserta UTBK selanjutnya akan mengikuti tes sesuai lokasi dan jadwal masing-masing antara 23 April hingga 3 Mei 2025.
Di Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) mengatakan terdapat lonjakan signifikan dalam jumlah peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 di kampus tersebut. Sebanyak 4.247 peserta tercatat akan mengikuti seleksi ini meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 4.037 peserta.
Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi mengatakan, kenaikan jumlah peserta ini menandakan bukti meningkatnya minat masyarakat terhadap pendidikan seni. “Ini pertanda baik, sekaligus tantangan. Tahun lalu kami menjadi pelaksana UTBK terbaik dan itu jadi pijakan kami untuk terus meningkatkan pelayanan,” ujar Irwandi, Rabu (23/4).
Lebih lanjut, ia menyampaikan tidak hanya peserta UTBK yang memilih ISI Yogyakarta sebagai lokasi ujian saja yang meningkat, tetapi secara keseluruhan animo pendaftar di kampus tersebut lewat jalur SNBT mencapai hampir 6.000 orang.
“Ini menandakan bahwa seni kini menjadi pilihan utama, bukan sekadar alternatif. Kami jug sedang merancang penambahan fasilitas dan pembukaan kelas paralel untuk menampung lebih banyak mahasiswa,” tambahnya.
Guna menjaga integritas seleksi, ISI menerapkan sistem pengawasan berlapis. Setiap peserta akan diperiksa menggunakan metal-detector sebelum memasuki ruang ujian. Barang pribadi dititipkan, dan peserta hanya diperkenankan membawa dokumen penting seperti kartu peserta, KTP/SIM, dan ijazah. Alat tulis disediakan langsung oleh panitia.
“Kami belajar dari evaluasi tahun-tahun sebelumnya. Pengawasan sangat ketat dan jika ditemukan praktik kecurangan seperti joki, akan langsung didiskualifikasi” ujar Wakil Rektor I sekaligus Ketua Panitia UTBK ISI Yogyakarta, Dewanto Sukistono.
Tahun ini, ISI membuka 24 program studi jenjang sarjana (S1) dan sarjana terapan (D4) yang tersebar di tiga fakultas. Masing-masing peserta dapat memilih hingga empat prodi dalam seleksi UTBK-SNBT. Materi yang diujikan meliputi Tes Potensi Skolastik, Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.
Beberapa prodi menunjukkan peminat yang cukup tinggi, seperti Desain Komunikasi Visual (DKV) yang kuota kursinya hanya 42, tapi peminat pilihan pertamanya mencapai 800 peserta. “Media Rekam juga mengalami lonjakan peminat yang signifikan,” tambah Dewanto.
UTBK-SNBT merupakan jalur seleksi kedua setelah SNBP (berbasis prestasi), dan akan dilanjutkan dengan seleksi jalur Mandiri. Berdasarkan regulasi, kuota penerimaan ISI Yogyakarta dibagi menjadi minimal 20 persen dari SNBP, 40 persen dari SNBT, dan maksimal 30 persen dari jalur Mandiri.
Untuk bidang seni dan olahraga, nilai UTBK hanya menyumbang 50 persen dari keseluruhan nilai seleksi. Sisanya diambil dari penilaian portofolio yang telah dikumpulkan sebelumnya, berupa karya seni hingga video presentasi. (*)
Editor: Rahmat