PanenTalks, Grobogan – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyebut Kabupaten Grobogan menjadi salah satu sentra produksi jagung mampu mendukung program ketahanan pangan.
“Pentingnya kolaborasi lintas provinsi agar serapan hasil pertanian lebih merata dan inflasi pangan bisa ditekan,” kata Gus Yasin, usai menghadiri Haflah Khotmil Qur’an ke-4 dan Haul Masyayikh di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah, Desa Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Kamis 26 Juni 2025.
Jateng, kata dia, tengah memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat terkait sektor pangan, terutama jagung.
“Beberapa minggu lalu kita bertemu pemerintah pusat. Kita ingin mendorong jagung, dan Grobogan ini termasuk unggulan. Tapi kita juga harus koordinasi antarprovinsi,” ujarnya.
Ia sempat menceritakan keluhan dari sejumlah kepala daerah saat pertemuan gubernur di Riau.
“Waktu itu ada yang bilang, ‘gara-gara Jawa Tengah tanam jagung, jagung kami nggak terserap’. Nah ini kan kita harus bicara nasional, bukan cuma soal Jateng,” ucapnya.
Menurutnya, sinergi antargubernur sangat penting untuk memastikan pangan rakyat tetap aman.
“Kami terima kasih ke Mas Luthfi yang menginisiasi kolaborasi antar-gubernur, sekarang sudah lima. Tujuannya supaya inflasi bisa dikontrol dan masyarakat tetap dapat suplai bahan pangan dengan harga terjangkau. Tapi petani juga harus tetap untung,” tambahnya.
Tak hanya jagung, Yasin juga menyoroti potensi kedelai Grobogan yang dulu sempat terkenal.
“Saya masih ingat waktu di DPRD, saya kunjungan ke Grobogan, kedelainya itu kualitasnya lebih bagus dari kedelai Amerika. Nah ini harus kita hidupkan lagi,” tegasnya.
Ia menyebut ketahanan pangan sebagai ujian nyata di tengah perang negara Timur Tengah.
“Kalau kita nggak mau terdampak terlalu kuat, ya harus perkuat pangan lokal. Sesuai arahan Bapak Presiden,” katanya.
Yasin menyinggung soal pemulihan pascabanjir di Grobogan dan memastikan bantuan benih untuk petani terdampak.
“Harusnya hari ini diserahkan, tapi karena teknis belum siap, nanti kita reschedule. Bukan hanya Grobogan, tapi juga Demak. Bahkan untuk normalisasi, nanti kita mulai langsung,” kata dia. (*)