PanenTalks, Solo – Wali Kota Solo Respati Ardi menindaklanjuti keluhan soal tradisi acara wisuda di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini dilakukan Respati di sela sidak yang dilakukan di SMPN 7 Solo, Selasa (6/5/2025).
Respati mengetahui adanya keluhan ini dari unggahan di laman web surakarta.go.id Lapor Mas Wali. ”Seminggu sekali saya mempelajari Lapor Mas Wali. Minggu ini topnya, nomor satu soal keberatan orang tua atas acara wisuda,” katanya.
Untuk itu, ia langsung menindaklanjuti dengan melakukan sidak di SMPN 7 Solo. Sebab ada beberapa wali murid yang merasa keberatan dengan iuran perpisahan tersebut.
”Saya sudah komunikasi dengan guru, kami berusaha menjembatani dengan wali murid. Kalau tetap ingin ada perpisahan bisa dengan cara membuka jalur sponsor,” ujarnya.
Menurutnya keluhan wali murid tentang perpisahan ini bisa diselesaikan dengan melibatkan pihak swasta. Sehingga pihak panitia bisa lebih kreatif tanpa harus melakukan iuran wajib ke masing-masing murid.
Sementara untuk sekolah yang sudah terlanjur memungut iuran, sekolah diminta untuk mengembalikan secepatnya. ”Nanti biar diajari yang lebih pas lagi, lebih efektif tapi memorable,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Perpisahan SMPN 7 Solo Joko Prayitno mengatakan bahwa kegiatan pelepasan ini awalnya dari persetujuan wali murid. Sekolah melakukan polling terhadap wali murid apakah setuju atau tidak.
”Pertama kami sudah melalui proses itu, ada polling apakah orang tua siswa setuju atau tidak kita melakukan perpisahan,” katanya.
Namun berdasarkan pada arahan dari Pemerintah Kota Solo, maka pihaknya akan mengembalikan uang iuran untuk perpisahan ini. ”Sesuai dengan arahan Wali Kota, akan kami kembalikan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ratih Kusumawanti