Senin, November 10, 2025

Wamen Kementrans Ingatkan 173 Desa di Bali Siaga Narkoba

Share

PanenTalks, Denpasar – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menegaskan komitmennya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja.

Hal ini diwujudkan melalui acara sosialisasi dan tes urine yang digelar di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar, Seminyak, Badung, pada 31 Juli 2025.

Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, hadir langsung dalam acara yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali tersebut.

Dalam sambutannya, Viva Yoga menekankan bahwa aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi teladan bagi masyarakat dengan memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat.

“Bayangkan jika aparatur sipil negara lemah karena narkotika. Tentu ini akan menjadi masalah besar,” ujarnya.

Viva Yoga juga menjelaskan, penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada kesehatan. Penggunaan narkotika dan obat terlarang, tetapi juga mengancam stabilitas sosial, ekonomi, bahkan kedaulatan negara.

Da mencontohkan beberapa negara di Amerika Latin yang mengalami kekacauan akibat maraknya peredaran narkoba.

Perangi Narkoba sebagai Bentuk Menjaga Kedaulatan Bangsa

Acara sosialisasi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan Kementrans secara bertahap di seluruh unit kerja, mulai dari pusat hingga balai-balai daerah. Di Bali, kegiatan ini dihadiri oleh 53 pegawai BPPMT, di mana mereka juga menjalani tes urine yang dilakukan langsung oleh tim BNN.

Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelejen BNN Bali, Kombes I Made Sinar Subawa, turut memaparkan materi mengenai bahaya narkoba dan modus-modus peredarannya yang semakin canggih, termasuk penggunaan uang kripto dalam transaksi.

Viva Yoga menegaskan dukungannya terhadap BNN dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga kedaulatan bangsa. Ia mendorong BNN untuk terus meningkatkan perannya, terutama di Bali, di mana data menunjukkan adanya 72 desa dalam kategori waspada dan 173 desa dalam kategori siaga narkoba.

“Daya rusak narkotika sangat dahsyat. Kita harus belajar dari sejarah, seperti Perang Candu. Sebuah bangsa bisa dilemahkan dengan candu,” kata dia menegaskana.

“Oleh karena itu, pegawai Kementrans harus membuktikan diri sebagai individu yang sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba,” kata Viva memungkasi. (*)

Read more

Local News