PanenTalks, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan) Sudaryono menilai, generasi muda berperan membangun masa depan pertanian nasional lebih baik.
“Generasi muda Indonesia memiliki peluang besar untuk sukses lewat sektor pertanian bertransformasi modern dan menguntungkan,” ungkap Sudaryono mengutip laman pertanian.go.id.
Sudaryono atau Mas Dar sapaan akrabnya, mengajaak anak muda mengambil peran untuk mencetak lebih banyak petani dan pengusaha muda sebagai motor penggerak pertanian. Kementerian Pertanian telah meluncurkan bermacam program mendukung petani muda.
“Program tersebut telah menjangkau lebih dari 300 ribu anak muda di Indonesia, dengan lebih dari 30 ribu champion atau petani muda yang telah mandiri dan sukses mengelola usaha pertanian,” kata dia.
Dia mengklaim, anak muda berhasil menjadi petani dan pengusaha muda berkat program tersebut. Selain menjadi petani, pengusaha, ekspor sayur, ekspor buah, ekspor gula aren, gula kelapa, dan lainnya.
“Kita ingin mereka yang sudah mandiri dapat meneruskan dan mengajarkan kepada yang belum,” kata dia.
Wamentan Sudaryono mengatakan, sektor pertanian menawarkan peluang besar bagi generasi muda. Pemerintah, melalui Kementan, siap memberikan berbagai dukungan. Mulai dari metode bertani, teknik pengemasan, hingga pelatihan pascapanen dan perawatan tanaman.
“Kalau di pertanian ini asal ada kemauan, kemudian pertanian kita siap dukung, mulai dari metode cara bertani, cara packaging, pascapanen, perawatan, penanaman, dan seterusnya kita bisa ikut kombinasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga menjelaskan program Brigade Pangan melibatkan anak muda untuk mengelola lahan pertanian.
“Mereka bisa mengelola 200 hektare penghasilannya bisa sampai Rp10-20 Juta per bulan per orang. Ini bukan gaji dari negara, tapi hasil dari pengolahan lahan mereka dengan skema bagi hasil dan seterusnya,” katanya.
Dia mengharapkan, masa depan pertanian Indonesia lebih maju dan berkelanjutan akan terwujud melalui peran aktif dan kolaborasi anak muda di seluruh Indonesia. (*)