​PanenTalks,Denpasar -Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,menekankan beberapa prioritas utama dalam penanganan pascabanjir. Pertama, ia meminta agar pemulihan fasilitas publik seperti sekolah, jembatan, dan tempat ibadah segera dilakukan.
Ia juga berpesan agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali berjalan mulai Senin mendatang.
Hal itu disampaikan Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (12/9) untuk meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang.
Didampingi Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Wapres Gibran mengunjungi posko pengungsian di Banjar Tohpati, Kelurahan Ubung, serta kawasan Pasar Badung dan Pasar Kumbasari.
​Dalam kunjungannya, Gibran mendengarkan keluhan para korban yang kehilangan rumah, tempat usaha, hingga dokumen penting. Ia memastikan pemerintah akan memberikan bantuan komprehensif, mulai dari perbaikan fasilitas umum hingga penanganan masalah administrasi.
​”Semua keluhan, mulai dari surat yang hilang, rumah, toko, hingga fasilitas umum yang rusak, akan dibantu oleh pemerintah daerah dan BNPB,” ujar Gibran. “Yang terpenting, masyarakat tenang, jangan khawatir.”
​Kedua, Gibran mengingatkan pemerintah daerah untuk memprioritaskan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Ia juga menyoroti pentingnya mewaspadai penyakit yang mungkin muncul pascabanjir.
​”Anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang kebutuhan khusus harus diprioritaskan. Penyakit bawaan pascabanjir juga perlu diwaspadai,” katanya.
​Di lokasi pengungsian, Gibran memastikan pemerintah akan membantu pengurusan dokumen yang hilang seperti KTP, Kartu Keluarga, dan ATM. Ia juga berjanji untuk membahas perbaikan teknis terkait drainase, sanitasi, dan masalah alih fungsi lahan.
​Setelah mengunjungi posko pengungsian, Wapres Gibran melanjutkan peninjauan ke Pasar Badung dan Pasar Kumbasari yang juga terendam banjir. Ia menegaskan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat penanganan dan memastikan fasilitas umum, termasuk pasar tradisional, dapat segera berfungsi normal kembali.
​”Kita pastikan semua fasilitas umum, termasuk pasar tradisional, segera bisa berfungsi normal kembali. Ini penting untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” tegasnya.
​Menurut laporan resmi BNPB dan pemerintah daerah, banjir besar yang melanda Bali pada 10 September 2025 telah menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan 2 orang hilang. Lebih dari 562 orang mengungsi dan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.
​Banjir disebabkan oleh curah hujan ekstrem, diperparah oleh drainase yang tersumbat, sedimentasi sungai, dan alih fungsi lahan. Menanggapi hal ini, Gibran menekankan pentingnya perbaikan sistem tata ruang kota di Bali.
​”Pembangunan Bali cukup masif. Drainase, saluran air, dan pembuangan harus diperhatikan. Kita tidak ingin peristiwa ini terulang lagi,” ujarnya.
​Saat ini, BNPB bersama Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan. Bantuan darurat berupa tenda, sembako, dan dana tanggap darurat telah disalurkan untuk mempercepat pemulihan. (*)