PanenTalks, Semarang – Sekitar 70 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang memperoleh pelatihan pertanian tanaman pangan dari Edufarm Park Kecamatan Ngaliyan.
Pelatihan meliputi budidaya jagung manis karena memiliki potensi ekonomi tinggi dan prospek panen cepat.
Kepala Bidang Pembinaan Donny Setiawan mengatakan, pelatihan merupakan strategi pembinaan mendukung penuh program ketahanan pangan nasional sesuai instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
“Kegiatan ini ditujukan bagi warga binaan telah menjalani sidang TPP (tim pengamat pemasyarakatan) dan mendekati masa bebas bersyarat,” ungkap Donny, Kamis 12 Juni 2025.
Dia mengharapkan, warga binaan akan diberdayakan di Lapas Terbuka Kelas IIb Kendal. dalam mengaplikasikan keterampilan pelatihan ini. Hal ini bertujuan proses pembinaan bisa lebih maksimal dan berkelanjutan.
Melalui pelatihan ini, kata dia, Lapas Kelas I Semarang berharap dapat mencetak warga binaan lebih produktif dan mandiri. Di samping itu, siap berkontribusi positif di tengah masyarakat.
Pelatihan ini membekali keterampilan sekaligus menanamkan harapan dan arah hidup lebih baik bagi warga binaan setelah masa pidana berakhir.
Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian Kota Semarang, Yan Ariana memaparkan, budidaya jagung manis sebagai komoditas tanaman strategis. Alasan lain karena penerapannya cocok di berbagai daerah.
“Selain berguna sebagai bahan makanan, jagung juga berfungsi sebagai pakan ternak dan bahan baku industri,” kata Yan.
Jagung juga memiliki umur panen relatif singkat hingga 60-75 hari setelah tanam. Pelatihan ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan lahan secara optimal di lingkungan lapas.
Warga binaan tidak hanya menerima teori, tetapi juga langsung mempraktikkan teknik budidaya jagung. Mulai dari penanaman, perawatan, hingga bagaimana cara penanggulangan hama secara terpadu. (*)

