PanenTalks, Demak – Warga di Kabupaten Demak antusias belanja komoditas bahan pokok dalam Program Gerakan Pangan Murah berlangsung di 14 kecamatan.
Bupati Demak Eisti’anah mengungkapkan, sesuai instruksi Kementerian Pertanian RI, GPM digelar serentak di seluruh kabupaten/kota dengan alokasi dua ton bahan pangan di setiap kecamatan.
“Alhamdulillah, masyarakat antusias sekali karena memang kita jual di luar harga pasar dan ini merupakan cara kita untuk menekan inflasi. Semoga dengan adanya pasar murah ini benar-benar bisa membantu masyarakat dan bermanfaat,” kata dia.
Sebelumnya, lanjut bupati, pasar murah juga telah terlaksana di Kecamatan Bonang dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, di Lapangan Desa Tridonorejo, Jumat (29/8). Sebanyak 2.358 paket sembako dari CSR Bank Jateng tersalur kepada masyarakat miskin dan miskin ekstrim di Kecamatan Bonang.
Selain itu, 500 paket sembako dari Baznas untuk masyarakat kecamatan setempat terdampak banjir rob di enam desa. Meliputi Desa Tridonorejo, Gebang, Gebangarum, Purworejo, Morodemak, dan Margolinduk.
Menurutnya, kegiatan pasar murah ini merupakan wujud kecintaan Pemkab Demak kepada masyarakat Bonang, untuk mengentaskan angka kemiskinan di Kabupaten Demak.
Asisten Manager Bisnis Bulog Cabang Semarang, Dwi Rizki Sukma Wibawa menyampaikan, ketentuan pembelian maksimal dua item untuk setiap jenis komoditas agar distribusi bisa merata. Adapun distribusi pangan murah untuk Kabupaten Demak alokasi beras sebanyak dua ton/kecamatan dengan harga Rp57.500 per 5kg. Lalu, minyak goreng Rp15.500/liter, serta gula pasir seharga Rp17.500/kg.
Dwi menambahkan, stok beras di Gudang Katonsari masih aman hingga empat bulan ke depan.
“Saat ini tersedia 6 ribu ton dengan penyaluran rata-rata 1.500 ton per bulan, termasuk untuk persiapan bantuan pangan,” kata dia. (*)