PanenTalks, Gunungkidul – Pemkab resmi meluncurkan penyaluran Bantuan Pangan Beras (BPB) tahun 2025 kepada warga Gunungkidul, pada Selasa, 22 Juli 2025. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih bersama Perusahaan Umum (Perum) BULOG me-launching kegiatan ini di Balai Kalurahan Kepek, Kapanewon Saptosari.
Kegiatan ini menandai mulainya kegiatan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah untuk alokasi bulan Juni dan Juli 2025.
Bantuan ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang telah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kepala Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati menyampaikan hal tersebugt dalam laporannya.
“Untuk tahun ini, secara nasional bantuan pangan beras menyasar 18,27 juta jiwa penerima. Jumlah ini memang turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 22 juta,” ujar Ninik.
Dari jumlah tersebut, Provinsi DIY mendapatkan alokasi sebanyak 331.795 penerima bantuan. Warga Gunungkidul menempati posisi tertinggi dengan 95.920 penerima, atau sekitar 29 persen dari total provinsi.
“Di Kapanewon Saptosari sendiri ada 6.269 penerima, dan di Kalurahan Kepek yang menjadi lokasi launching hari ini tercatat ada 891 penerima,” imbuhnya.
Lebih jauh Ninik meenyampaikan bahwa pemberian bantuan ini merupakan beras medium dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Perum Bulog. Setiap penerima mendapatkan dua karung beras masing-masing 10 kilogram karena penyalurannya sekaligus untuk alokasi bulan Juni dan Juli.
“Beras ini adalah beras medium CBP yang ada di gudang Bulog, walaupun sebagian ada yang dari Jogja. Karena memang kami atur distribusinya, jadinya ada yang dari Logandeng, juga ada yang kami support dari Yogyakarta. Intinya adalah semua dikelola oleh Kanwil Yogyakarta untuk pemerataan stok,” ujarnya.
Menurut Ninik, bantuan ini merupakan bagian dari penebalan bantuan sosial pemerintah yang bertujuan menjaga daya beli masyarakat serta mendukung ketahanan ekonomi keluarga.
Bantuan Harus Tepat Sasaran
Sementara itu, Bupati Gunungkidul menegaskan pentingnya bantuan ini sebagai bentuk kehadiran Pemerintah untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat.
“Bantuan pangan ini adalah hak masyarakat miskin yang memang berhak mendapat bantuan. Namun, saya juga ingin mengajak semua pihak untuk melihat lebih dalam, jangan sampai bantuan ini justru membuat kita terlena,” ujarnya.
Bupati mengingatkan bahwa pemanfaatan bantuan sosial ini secara tepat dan bukan untuk keperluan konsumtif yang tidak mendesak.
“Kalau ada penerima bantuan yang masih menghabiskan uangnya untuk rokok atau skincare, mohon pak lurah dan tokoh masyarakat untuk melakukan evaluasi. Kita harus jujur dan tegas, agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya perubahan mentalitas sebagai syarat keluar dari jerat kemiskinan.
“Pemerintah bisa membantu, tetapi yang bisa mengubah nasib adalah diri sendiri. Kita harus berani merevolusi mental dan disiplin dalam hidup, agar bisa naik derajat dari kemiskinan,” pungkasnya.
Peluncuran ini akan diikuti oleh penyaluran serentak di seluruh Kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul. Pemerintah juga tengah menyusun petunjuk teknis sebagai panduan pelaksanaan penugasan Bulog dalam menyalurkan bantuan beras tahun 2025. (*)