PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) akan memantau kesehatan hewan kurban untuk Iduladha 1446 H (2025).
Pemantauan ini akan dilakukan di lokasi peternakan, pasar hewan kurban, dan tempat penyembelihan di masyarakat.
Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan DPP Kota Yogyakarta, Sri Panggarti, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023.
Pemantauan penjualan hewan kurban di peternak dan pasar dimulai dari 15 Mei hingga 5 Juni 2025. Hingga saat ini, belum ditemukan penyakit pada hewan kurban yang dipantau.
Potensi penyakit yang diwaspadai meliputi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Antraks, dan Lumpy Skin Disease (LSD). Masyarakat diimbau untuk membeli hewan kurban yang sehat, dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan hewan, kondisi fisik gemuk, tidak cacat, dan cukup umur

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mencatat data ketersediaan hewan kurban di Kota Yogyakarta per 19 Mei 2025 total ada sekitar 600 hewan kurban terpantau terdiri dari sapi, kambing dan domba. Total ada 27 titik pantau meliputi 8 titik peternak dan 7 titik pasar tiban.
Dengan ketersediaan hewan kurban itu diakuinya dari peternak Yogyakarta tidak akan mampu memenuhi kebutuhan Iduladha. Adapun realisasi pemotongan hewan kurban tahun 2024 di Kota Yogyakarta, kebutuhan hewan kurban sejumlah 2.545 ekor sapi dan 4.037 ekor kambing/domba. Oleh sebab itu hewan kurban untuk masyarakat Kota Yogyakarta juga dipasok dari daerah lain.
“Kami antisipasi dengan meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan dan pemantauan hewan kurban di peternak dan pasar tiban. Hewan kurban dari luar daerah juga harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan,” terang Panggarti.
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta juga rutin melaksanakan pelayanan terpadu kesehatan hewan dengan pengobatan, pemberian vitamin dan obat cacing pada ternak. Pemantauan hewan kurban juga akan dilakukan di tempat penyembelihan hewan kurban yakni pemeriksaan antemortem atau sebelum disembelih dan postmortem atau setelah disembelih.
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyiapkan sekitar 120 personel untuk memantau saat penyembelihan hewan kurban. Pemantauan melibatkan petugas Dinas Pertanian dan Pangan, mahasiswa kedokteran hewan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.

Secara terpisah salah satu penjaga lapak penjualan hewan kurban di Jalan Pramuka, Budi Wardoyo menyampaikan sudah ada pemeriksaan hewan kurban dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta.
Dia mengklaim semua domba yang dijual dalam kondisi sehat. Sebagian besar domba didapat dari luar Kota Yogyakarta. “Ini kebanyakan dari Wonosobo dan Temanggung. Ini sebagian sudah ada yang beli,” ujar Budi. (*)
Editor: Rahmat